Ketika sedang
liburan ke Jogja seperti sekarang, pasti yang kami cari adalah tempat wisata
dan kulinernya. Nah Bulan Mei 2018 ini, salah satu kuliner tujuan kami adalah
bakso klenger.
Sebenarnya ayah
yang ingin mencoba sebesar apa ukuran bakso klenger itu. Karena orang rumah
enggak ada yang tau di mana lokasinya maka bertanyalah saya kepada mbah google.
Ketemulah bakso klenger yang terkenal sejak tahun 2011 yaitu Bakso Klenger Ratu
Sari.
Lokasi
outletnya ada di Jl. Wahid Hasyim 296 Depok Sleman. Pada tanggal 1 Mei 2018
saya, ayah dan Asllan segera meluncur dan siap untuk menyantap bakso yang
dibilang heboh ini. Tapi apa daya, ketika sampai di outletnya, ternyata tutup
karena sedang direnovasi. Sedihhh deh…
Eh, ada sebuah
pengumuman yang ditempel di dinding, tuh. Ternyata sambil nunggu renovasi
selesai, bakso tetep buka di outlet kedua yang beralamat di Jl. Perumnas, Mundu
Saren Caturtunggal Depok Sleman. Langsung deh cussss ke sana…
Alhamdulillah
sampai di lokasi belum terlalu ramai. Kami bisa memilih meja yang kami suka.
Wah, ternyata masing-masing meja punya keunikan sendiri-sendiri yang instagramable. Ada yang bernuansa ruang
keluarga tempoe doeloe, gebyog, lesehan, tema sepeda kuno, sampai dengan becak
yang digunakan sebagai kursi. Unik dan eye
catching banget, kan?
Asllan dan ayah
pilih kursi yang lesehan dengan pertimbangan Asllan bisa nyaman untuk makan
sendiri. Salah seorang pelayanpun datang menghantarkan menu yang dikemas dalam
sebuah telenan kayu yang unik.
Menu yang
tersedia adalah bermacam-macam bakso. Mulai bakso campur seharga Rp.
15.000,-/porsi hingga menu andalan yaitu bakso klenger. Bakso klenger juga
tersedia dalam berbagai ukuran mulai 1 kg hingga pesanan khusus (5-50 kg).
kebayang dong, sebesar apa baksonya?
Kami memesan
bakso klenger ukuran 1 kg. Untuk mi dan sayuran akan disesuaikan dengan jumlah
orang yang datang. Dannnn….gratis, lho…
Ketika bakso 1
kg ini datang, betapa terpananya kami bertiga melihat ukuran si bakso. Bahkan
piranti perang alias alat makan yang disiapkan juga berukuran super. Nah, si
bakso 1 kg ini berisi dua telur ayam utuh dan daging tetelannya.
Awalnya saya
dan ayah khawatir jika rasanya biasa saja karena mengandalkan ukurannya. Tapi
ternyata kami salah. Mulai dari kuah hingga bakso semua mempunyai rasa yang
mantappp…Asllan juga menyantapnya dengan lahap.
Untuk membantu
pengunjung memperkirakan ukuran masing-masing bakso, di sana telah tersedia
replika bakso masing-masing ukuran. Nah, replika inilah yang paling laris
dijadikan spot foto.
Sepertinya
bakso klenger ini menjadi kuliner favorit di Jogja. Semakin lama pengunjung
semakin banyak dan datang silih berganti. Dan alangkah beruntungnya kami datang
sebelum jam ramai sehingga bisa memilih meja yang disukai. Ketika itu kami
sampai di outlet sekitar pukul 09.20 WIB.
Saya dan ayah
menyimpulkan outlet bakso klenger 2 ini menonjolkan sisi Jawa yang kental.
Semua ornamennya menunjukkan hal itu. Mulai dari telepon kuno, sepeda kuno, kap
lampu bentuk sarang burung, pintu kamar mandi, dan mushola yang terletak di
rumah panggung kayu menjadikan tampilannya klasik.
Pengunjung yang
membawa mobil tidak perlu pusing mencari tempat parkir. Lahan parkirnya luas,
kok. hanya saja agak panas karena pohon peneduhnya belum besar.
Nah, bagaimana
kabar bakso 1 kg pesanan kami? Tentu saja kami bertiga enggak bisa
menghabiskannya. Tapi enggak usah khawatir, sisa bakso bisa dibawa pulang, kok.
Ada satu hal
unik yang ada di sini. Yaitu ketika membayar di kasir, petugas kasir akan
selalu menanyakan “sudah klenger?”