Memulai tahap pertama dari serangkaian prosesi adat Jawa
pernikahan kami....Siraman (semacam mandi/pembersihan diri sebagai calon
pengantin putri dan putra)....kegiatan ini dilakukan pada sore hari (sekitar
pukul 15.30 WIB). Meskipun namanya siraman alias mandi, tapi sebagai calon
pengantin, aku dan calon suamiku didandanin lho...neh, proses dandan dan
hasilnya....cantik kan??? J
Selama aku dimake over ama juru riasnya, orang tuaku sebagai
tuan rumah memasang “bleketepe” alias pernak pernik yang dipasang di pintu
gerbang rumah, dimaksudkan sebagai tanda bahwa keluarga kami mempunyai
hajat...beginilah proses pemasangannya...
Siraman ini dilakukan di rumahku
(rumah orang tuaku tepatnya...hehehe..J), jadi teras
depan disulap deh ama panitia dekor menjadi seperti ini.....
Selesai berdandan, yang disiramin untuk pertama kali adalah aku
sebagai calon pengantin putri. Sebelum memasuki area siraman, aku minta doa restu
dulu kepada kedua orang tuaku dengan cara sungkeman. Acara ini dilakukan
menggunakan air dari 7 (tujuh) sumber. Siraman pertama kali dilakukan oleh
ibuku, dilanjutkan oleh bapak dan 7 orang ibu2 yang dituakan (yang sudah pernah
mantu). Setelah selesai , dilanjutkan dengan wudlu untuk mensucikan diri,
kemudian pecah kendi yang dilakukan ibu calon pengantin dengan tujuan memecah
pamor single anaknya. Setelah kendi pecah dilanjutkan dengan potong rambut
dengan makna mulai diserahkan calon pengantin kepada juru rias untuk dirias
sampai seluruh rangkaian acara selesai. Setelah rangkaian siraman untuk calon
pengantin putri selesai,kedua orang tuaku menyerahkan air yang digunakan
siraman tadi kepada orang tua calon pengantin pria. Air tersebut dimaksudkan untuk menyirami calon pengantin putra .
Rangkaian acara siraman untuk pengantin putra dilakukan dengan tata cara yang
sama, Cuma bedanya setelah siraman oleh bapak dilanjutkan dengan siraman oleh tujuh
orang bapak2 yang dituakan (suami dari tujuh ibu2 yang dituakan tadi).
Neh...foto rangkaian upacara siraman
calon pengantin putri dan putra...
Setelah siraman calon pengantin putra selesai dilaksanakan,
dilanjutkan dengan penguburan potongan rambut calon pengantin putri dan putra
dengan maksud kedua calon pengantin senantiasa ingat dengan rumah orang tuanya.
Acara berikutnya adalah jual dawet oleh orang tua calon pengantin putri. Pembelinya
seh semua undangan yang menghadiri acara siraman tadi. Eh, uang yang digunakan
untuk membeli dawet terbuat dari genteng yang sudah dibentuk sedemikian rupa
lho (jadi bukan duit beneran ya...J)...neh
fotonya....
Nah, selesai sudah serangkaian acara adat siraman ini....