Sepuluh bulan sudah saya tinggal
berjauhan dari anak dan suami. Saya harus kerja di kota Malang sedangkan anak
dan suami tetap tinggal di Madiun. Memang sangat berat terasa harus berpisah
sementara waktu.
Saya akui Malang memang kota yang
indah dan menyenangkan. Transportasi dalam kota mudah, banyak angkot dengan
segala macam jurusan dengan tarif yang terjangkau. Pelajar hanya membayar Rp.
2.000,- sedangkan umum harus membayar Rp. 4.000,- dan kita akan diantar sesuai
rute jurusan angkot tersebut.
Tentang kuliner di Malang, saya
mengakui banyak kuliner yang dapat memanjakan lidah. Selain itu banyak pula
kuliner yang menawarkan lokasi yang menarik. Pengunjung bisa menyesuaikan
kebutuhan dan keinginannya.
Selama tinggal di Malang, saya
memilih menempati kos di Jalan Kelud yang tidak jauh dari kantor saya yang
terletak di Jalan Kawi. Sehingga untuk menuju ke kantor maupun pulang ke kos
cukup dengan jalan kaki saja. Hitung-hitung sekalian olahraga setiap pagi.
Hanya beberapa tempat yang pernah
saya singgahi selain kantor dan kos antara lain :
Malang Olympic Garden atau sering
disebut dengan MOG. Adalah salah satu Mall di kota Malang. Lokasi dari MOG ini
hanya 300 meter di Barat kantor saya. Tak heran jika MOG menjadi salah satu
tujuan saya ketika di Malang. Antara lain sebagai tujuan cuci mata, makan dan
mencari keperluan tertentu. Ketika itu saya mencari parcel lebaran untuk
teman-teman satu ruangan dan untuk ibu kos. Selain itu saya juga mencari baju
cheongsam untuk Asllan di Center Point yang ada di MOG. Pernah juga mengantar
teman kos mencari keperluannya serta diajak teman sekantor makan di Hoka-Hoka
Bento yang ada di MOG.
Sebagai salah satu pusat
pembelanjaan, Ramayana juga hadir di Kota Malang. Lokasi dari Ramayana adalah
sebelah timur Alun – Alun Kota Malang.
Dua kali saya mengunjungi Ramayana. Ketika mengantar teman kos beli baju
baru untuk Lebaran dan ketika mencari baju cheongsam untuk Asllan. Ada Dunkin
Donuts yang terletak persis di samping Ramayana. Ramayana dan Dunkin Donuts
bisa ditempuh dengan angkot MM ke arah Timur dari kantor.
Matahari departemen store juga
ada di Kota Malang. Terletak di sebelah Utara –Timur dari Ramayana dengan jarak
yang tidak terlalu jauh. Sehingga cukup dengan berjalan kaki dari Ramayana
tidak sampai lima belas menit sampailah di Matahari. Meskipun pada pertengahan
tahun 2016 sempat mengalami kebakaran, namun kini mulai beroperasi lagi. Baru
satu kali saya mengunjunginya yaitu saat mencari baju cheongsam untuk Asllan.
(kesimpulannya, saya harus muter-muter untuk mendapatkan baju cheongsam untuk
Asllan)
Malang City Point, sepertinya
Mall yang terbilang baru di Kota Malang. Mall ini terletak di samping Dieng
Plaza di Jalan Terusan Dieng, Malang. Arah Barat kalau dari kantor di Jalan
Kawi. Hanya sekali saja saya mengunjunginya. Masih banyak ruang yang kosong dan
pengunjung tidak terlalu ramai. Ace Hardware yang menjadi tujuan saya ketika di
sini. Malang City Point bisa ditempuh dengan angkot MM arah ke Barat dari
kantor. Namun kita hanya bisa turun di perempatan Dieng Plaza, kemudian jalan
50 meter hingga sampai di Mall ini.
Untuk gadget (laptop) sangat
banyak tersedia di Dieng Plaza. Selain menyediakan laptop, tempat ini juga
menjadi langganan penduduk Malang untuk service laptop. Sedangkan untuk handphone banyak tersedia di Gajah Mada
Plaza. Namun saya belum sempat mengunjunginya.
Malang terkenal dengan kota yang
sejuk meski masih kalah sejuk dengan Kota Batu. Alangkah nikmatnya jika
ditemani dengan Jagung Bakar. Tidak perlu menempuh perjalanan jauh dari kos.
Saya dan teman kos meluncur ke Jagung Bakar Pulosari. Ketika itu kami naik
sepeda motor, akan tetapi lokasi ini bisa ditempuh dengan angkot LG dari kantor.
Saya memang bukan pecinta kopi.
Agak terasa aneh ketika diajak teman kos dan teman kantor untuk mengunjungi Kopi
Aceh Sanger di Jalan Bunga Cokelat. Penasaran juga ada makanan atau minuman
apalagi selain Kopi Aceh. Lokasi didesain seperti cafe bagi anak muda. Dengan
meja dan kursi yang minimalis. Saya memesan mi aceh dan jus alpukat kala itu.
Sedangkan teman kerja yang memang asli dari Sumatera memesan Kopi Aceh. Ketika
itu kami naik sepeda motor untuk menuju ke sana. Sayang sekali saya kurang
paham angkot apa yang bisa membawa ke lokasi tersebut.
Di Malang siapa sih yang gak
kenal dengan bakso? Ya, bakso memang menjadi kuliner favorit. Gak perlu
jauh-jauh untuk bisa mencicipi bakso yang endess. Salah satunya adalah bakso
mas adi yang lewat di depan kos (Jl. Bareng kartini). Favorit saya adalah bakso
goreng bundar, bakso urat/kasar serta pangsit rebusnya. Mas adi lewat setelah
pukul 17.00 WIB setiap harinya. Dengan panggilan khasnya yang berbunyi “thik
thok thik thok” membuat saya dan ibu kos langsung membuka pintu ketika dia
lewat.
Selain bakso Mas Adi, ada juga
Bakso Dong di Jl. Kauman. Lokasi yang dekat dari kantor menjadikan mudah untuk
menjangkaunya hanya dengan jalan kaki.
Bakso sudah kita bahas, sekarang
saatnya membahas soto. Ya, soto yang sering saya singgahi selama di Malang
adalah soto pagi yang berada di Taman Salak. Namanya juga soto pagi, pastikan
kita sudah menyantapnya pada pukul 06.30 WIB. Selebihnya dijamin menyesal
karena habis.
Tak jauh dari soto pagi, ada
sebuah warung yang juga menjadi favorit saya. Yaitu jus gajayana. Terletak di
pojok utara stadion gajayan. Sebetulnya warung jus tidak terlalu besar. Namun
jangan ditanya jus yang dihasilkan. Heemmm...lezzaat...kental dengan rasa buah
yang kuat.
Sebagai ‘anak kos’ biasanya akan
bingung dengan makan malam. Namun lokasi kos yang berada di sekitar Jl. Kelud
menjadikannya mudah. Ya, di sepanjang Jl kelud terdapat sate ayam dan gule,
capcay juga nasi goreng di depan polsek klojen, kemudian ada pula penyetan di
pojokan gang, tak lupa ada pula tahu telor di dalam gang. Cukup beragam bukan?
Untuk sarapan pun saya tidak
terlalu bingung. Kebetulan samping kos persis adalah sebuah warung sayur mentah
dan matang serta camilannya. Yang selalu saya beli adalah buntil seharga Rp.
3.500,- atau pepes (tahu, pindang) dengan harga Rp. 1.000,- dan susu kedelai
dengan harga Rp. 1.000,-. Harga yang sangat terjangkau bukan? Nasi putih
tinggal beli di kantin kantor. Meskipun menjadi anak kos, namun tetap bergizi
dong makanannya.
Sebagian besar waktu memang saya
habiskan di kos atau kantor. Saya memang tergolong jarang keluar kos. Meski
begitu ada beberapa tempat yang sudah saya datangi. Salah satunya adalah
splendid. Splendid terletak di jl. Tumapel dekat dengan bundaran bambu runcing.
Splendid adalah surga dunia bagi pecinta tanaman. Kalau mau membeli tanaman dan
merancang taman di sinilah anda bisa terpuaskan. Splendid selain menjadi pusat
tanaman hias juga sebagai pusat pasar hewan di kota malang. Kalau dari kos bisa
naik angkutan MM tujuan stasiun.
Selain splendid, salah satu
lokasi yang menjadi favorit saya adalah pasar buku wilis. Tidak jauh dari
kantor sebenarnya. Cukup sekali angkot LG sudah sampai di pasar buku wilis. Di
sinilah sorga dunia bagi pecinta buku. Segala buku bekas maupun buku baru
tersedia di sini dengan harga yang jauh lebih murah daripada di toko buku.
Namun perlu diperhatikan, terkadang terdapat buku hasil fotokopian.
Lokasi yang paling setia dengan
keberadaan saya adalah stasiun kota malang. Untung saja lokasi stasiun
tergolong dekat dan bisa ditempuh dengan satu kali angkot yaitu MM. Sebenarnya
di seberang stasiun ada taman rakyat yang bisa digunakan untuk bersantai
bersama keluarga. Namun saya belum pernah mencobanya.
Nah, setelah saya menceritakan
tentang beberapa lokasi yang pernah saya singgahi, sekarang saya akan bercerita
tentang kos tercinta. Awal datang di Malang saya tidak tertarik dengan tempat
kos ini. rencana awal hanya satu bulan saja saya kos di situ. Lokasinya memang
dekat dengan kantor. Cukup ditempuh dengan jalan kaki, dan dekat dengan warung
makan. Sehingga tidak perlu pusing untuk mencari makan malam. Namun bangunan ini
adalah bangunan rumah tinggal dengan dua kamar kosong sehingga sepi. Ibu kos
adalah purnawirawan polri yang sudah sepuh. Beliau tinggal sendiri di rumah.
Jadilah saya dan teman saya sebagai “teman” bagi beliau. Selama sepuluh bulan
saya tinggal di rumah tersebut saya sudah mengalami empat kali ganti teman kos.
Sangat terasa ibu kos lebih dekat kepada saya. Dan saya merasakan bahwa beliau
sedih ketika saya harus kembali ke Madiun dan meninggalkannya.
Salah satu dan yang paling
berarti bagi saya selama di Malang adalah dukungan dari teman satu ruangan di
kantor. Saya sangat berterima kasih kepada mbak ira, pak budi dan pak untung.
Mereka selalu menghibur disaat saya sedang down baik dengan banyolan dan juga
empati. Mereka berusaha memperkenalkan saya dengan indahnya kota malang. Terima
kasih tak terhingga atas doa dan semangat serta rasa kekeluargaan yang telah
diberikan untuk saya. Sukses untuk kalian semua...
Dan....akhirnya mulai tanggal 6
Maret 2017 saya sudah resmi bekerja kembali di kota Madiun tercinta. Bisa mendampingi asllan dan
ayah setiap hari....Alhamdulillah....