Rutinitas hari Jumat pagi di
kantor adalah senam. Namun pada awal Desember 2016 senam ditiadakan. Wah, ada
apa ya? Sebagai gantinya akan ada acara keliling kota bersama Macyto. Apa sih
macyto itu? Saya sebagai pendatang di kota Malang ini tidak tahu apa atau
siapakah Macyto.
Didorong oleh rasa penasaran saya
mengikuti kegiatan tersebut. Kami para karyawati berkumpul di depan pintu
gerbang kantor. Tak berapa lama datanglah sebuah bus yang tidak pernah saya
lihat sebelumnya.
Bus tersebut semacam bus tingkat,
namun dengan atap terbuka pada lantai dua. Dengan cat warna hijau daun dan
model yang sedikit antik membuat bus ini terlihat berbeda di tengah keramaian
jalan raya. Ternyata inilah Macyto!.
Macyto bisa dibilang sebagai salah
satu angkutan wisata di kota Malang. Macyto
merupakan singkatan dari Malang City Tour. Jadi macyto ini memang
digunakan untuk keliling kota Malang.
Wah, sepertinya asyik jika bisa
melihat keramaian kota Malang dari atas. Saya langsung menuju kursi di lantai
dua. Panas memang, tapi tidak menyurutkan niat dan semangat untuk tetap duduk
di lantai dua. Saya dan beberapa teman yang memang berencana untuk duduk di
atas sudah menyiapkan perbekalan kami. Ya, bekal berupa topi maupun kaca mata
hitam untuk mengurangi rasa panas.
Macyto berjalan lambat, karena
tujuannya agar penumpang bisa menikmati setiap jengkal dari perjalanan ini.
Selain itu ada voice guide yang
selalu menjelaskan dari tiap bangunan ataupun jalan yang dilalui. Hanya saja
untuk penumpang di lantai atas penjelasan tersebut kurang bisa didengar dengan
baik. Terutama saya yang dapat kursi di belakang. Saran untuk pihak Macyto, speaker
bisa dipasang merata. Jadi semua penumpang bisa mendengarkan voice guide dengan jelas.
Rute perjalanan kami kali ini
dimulai dari kantor yang terletak di Jalan Kawi. Bus berjalan ke arah Barat dan
belok ke Utara menuju Jalan Ijen melewati Museum Brawijaya. Perjalanan lanjut
lagi sampai di depan Politeknik Kesehatan kemudian berbalik arah menuju
perpustakaan kota Malang yang di cat warna warni.
Setelah melewati perpustakaan
kemudian berbelok ke kiri menuju Jl. Semeru di belakang Stadion Gajayana. Macyto
berjalan terus hingga sampai di alun-alun tugu. Kami menunggu dengan tidak
tenang. Apakah tour ini sudah selesai sampai di sini?
Ternyata perjalanan masih
berlanjut hingga melewati Stasiun Malang belok kiri ke Jl. Trunojoyo. Di
sebelah kiri terdapat taman untuk rakyat yang ramai pengunjung. Macyto kemudian
belok kanan menuju Jl. Pattimura hingga pertigaan Rampal.
Dari pertigaan rampal belok kiri
menuju Jl. Panglima Sudirman sambil menyisiri tepi lapangan Rampal yang sangat
luas. Lapangan ini selain berfungsi sebagai tempat latihan kemiliteran juga
sebagai RTH dan resapan air.
Perjalanan lanjut lagi melewati
RS. Lavalette terus hingga sampai di RSIA Mardi Waloeja Rampal kemudian belok
kiri ke JL. Raya Gempol Malang. Di Jalan ini terdapat RSU Syaiful Anwar yang
terkenal.
Setelah melewati BRI cabang
pembantu Basuki Rahmat Macyto belok kiri menuju Pertokoan Kayutangan dan Plaza
Sarinah. Dari situ kemudian belok kiri menuju Ramayana dan belok kanan melewati
alun-alun Kota Malang.
Kemudian belok kanan melewati
kantor pos dan lanjut ke Jl. Kauman. Kemudian belok kiri sampai di Jl. Wahid
Hasyim. Setelah itu belok kiri lagi melewati Jl. Ade Irma Suryani. Lalu belok
kiri ke Jl. Gatot Subroto.
Perjalanan dilanjut sampai Jl.
Trunojoyo. Di sisi sebelah kanan kita akan disuguhi Kampung Jodipan alias
kampung warna warni dan sampailah di Stasiun Kota Malang. Kemudian belok kiri
ke Jl. Kertanagara. Di depan mata sudah terlihat kembali alun – alun Tugu.
Sampailah kita di Balaikota Malang dan Macyto berkahir di sini.
Menurut keterangan pemandu pada
hari itu, Macyto melayani perjalanan untuk pribadi (bukan carter) pada hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 09.00-12.00 WIB.
Khusus di Hari Minggu, Macyto beroperasi pada pukul 09.30-12.00 karena di salah
satu jalan yang dilaluinya masih digunakan untuk Car Free day.
Jangan khawatir tentang biaya
Macyto. Menikmati Malang dengan Macyto tidak dipungut biaya alias GRATIS.
Macyto berangkat dari Tarekot (Taman Rekreasi Kota). Karena Macyto hanya berkapasitas
40 orang, calon penumpang harus antri terlebih dahulu untuk mendapatkan tiket.
Antrian bisa dimulai sekitar pukul 07.00 WIB.
Bagi yang ingin naik Macyto secara
berkelompok bisa carter jauh hari
sebelumnya. Biasanya dengan membuat surat permohonan yang ditujukan ke Dinas
Pariwisata Malang. Persetujuannya membutuhkan waktu sekitar dua hari.
Perjalanan Macyto untuk carter
dilayani setiap hari Senin-Jumat.
Beberapa catatan jika naik Macyto
:
- Pemandangan lebih indah jika kita mendapat kursi di lantai dua. Namun jangan lupa untuk membawa topi atau kaca mata hitam karena pastinya akan lebih panas.
- Waspada terhadap kabel atau ranting pohon yang terlalu rendah. Untuk penumpang di lantai dua seringkali harus membungkukkan badan ketika melewati halangan tersebut.
- Rute rutin Macyto di hari Sabtu-Minggu berbeda dengan rute untuk carter.
- Antrian di hari Sabtu dan Minggu dimulai pukul 07.00 WIB karena begitu banyak peminat sedangkan kapasitas penumpang Macyto hanya 40 orang untuk tiap armada.
- Macyto terdiri dari dua armada. Bisa sekali jalan apabila penumpang carter lebih dari 40 orang.
Nah keliling Kota Malang tidak
perlu mahal bukan? Cukup naik Macyto dan nikmati sensasi keliling kota Malang.
kota malang emang banyak tempat wisata n unik ya... soal macyto aku baru denger malah..
ReplyDeletesepertinya memang baru mulai ada sekitar tahun 2014 atau 2015 mbak. dicoba mbak...asyik lho...
Delete