Thursday 27 October 2016

Pesantogan Kemangi - Banyuwangi

Bulan Agustus 2016 kebetulan saya mendapat tugas dari kantor untuk melakukan pendampingan di Kota Banyuwangi lagi. Yang terbayang dari Banyuwangi adalah jauuuuuhhhh....(saya berangkat dari kota Madiun). Namun saya akui bahwa kota Banyuwangi sangat asyik dan jujur saya ingin selalu kembali ke sana untuk menjelajahinya.
Meski telah beberapa kali berkunjung ke Banyuwangi (dan tetap saja dalam rangka menjalankan tugas) saya tidak pernah bosan karena dalam setiap kunjungan saya pasti ada lokasi yang menarik.

Kali ini saya akan memposting tentang "Pesantogan Kemangi" yang saya kunjungi untuk makan malam. 

Lokasi dari Pesantogan Kemangi atau Kedai Kemangi ini terletak di Jalan Kemiren  (pertigaan arah akan ke kolam renang Desa Wisata Osing), Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Sepertinya tidak terlalu jauh dari stasiun kereta Karangasem.
Senja menjelang Maghrib saya sampailah di Pesantogan Kemangi...wuiihhh...begitu turun dari kendaraan, kesan romantis langsung terasa. Bangunan yang ada terbuat dari kayu dan bambu dengan penerangan lampu yang ditata sedemikian rupa untuk menambah kesan tenang dan romantis, sangat cocok untuk melepas lelah....

Pesantogan Kemangi ini diresmikan oleh Bupati Banyuwangi (H. Abdullah Azwar Anas, M.Si) pada tanggal 20 Oktober 2015 dan buka setiap hari kecuali kamis, mulai pukul 12.00 - 22.00 WIB. Pengelolaan Pesantogan Kemangi dipercayakan kepada karangtaruna Mekarsari, jadi jangan heran kalau pelayan juga kasir adalah anak muda yang aktif di karangtaruna tersebut. 


Sebagai salah satu cara untuk melestarikan budaya Suku Osing, selain menyediakan buku - buku tentang Suku Osing maupun buku destinasi wisata di Banyuwangi untuk dibaca di tempat, Pesantogan Kemangi juga bisa menampilkan kesenian khas Osing namun dengan reservasi terlebih dahulu. Selain itu, terdapat pula cinderamata berupa batik gajah oling khas Banyuwangi, dan kopi kemiren (arabica dan robusta) yang bisa anda bawa pulang.

Setelah berkeliling orientasi lokasi, sekarang saatnya kita pesan makan. Dari daftar menu kita bisa melihat bahwa harga yang ditawarkan sangat terjangkau baik untuk minuman, jajanan, maupun makanannya. Meskipun agak aneh dengan namanya namun itulah yang membuat rasa penasaran semakin kuat. Untuk minuman saya memesan kopi arabica susu, jajanannya saya memesan kelemben, dan makanan yang saya pesan adalah pecel pitik dan uyah asem. Makin pensaran seperti apa wujud dari pesanan saya tersebut....
Tidak perlu menunggu lama, datanglah "mereka"...


Kopi susu arabica disajikan pada cangkir kecil dilengkapi dengan lepek (piring kecil untuk alas) dan sendok kecil untuk mengaduk kopi dan susu. heemmm...hangat, dan arabica yang sedikit masam dicampur dengan susu kental manis atau creamer membuat nyaman dalam suasana dingin setelah hujan...



Kelemben....ternyata kelemben itu adalah bolu telur menurut bahasa di daerah saya. Satu bungkus berisi 6 biji. Kalau yang ini sudah pada tahu kan rasanya. Bolu yang agak padat dan manis. Lumayan bisa mengganjal perut yang lapar.


Sekarang saatnya kita menyantap pecel pitik dan uyah asam....

Pecel pitik.....jangan dibayangkan kita makan pecel sayur dengan bumbu kacang dengan lauk ayam ya....Pitik memang berarti ayam dalam Bahasa Jawa. Memang benar masakan ini berbahan dasar ayam kampung. Namun bumbu yang digunakan terdiri dari parutan kelapa muda dicampur dengan cabe tentu saja. Mirip seperti bumbu urap atau gudangan hanya saja tidak manis rasanya cenderung gurih. Disajikan dengan nasi putih dan mentimun sebagai lalapnya kemudian dibungkus dengan daun pisang yang membuat aroma nasi wangi dan sedap...Tidak usah ragu jika ingin menambah....

Uyah asam atau disebut juga dengan Jangan Kesrut. Jangan adalan sayur berkuah dalam Bahasa Jawa. Karena rasanya yang pedas, banyak penikmat yang hidungnya akan kesrut - kesrut menahan pedas...hehehehe.....Dilihat dari penampakannya saja sudah terlihat segar, berkuah bening dan banyak. Dan tidak lupa dengan tampilan cabai yang pasti rasanya pedas. Bahan utamanya adalah ayam kampung dan sayur buncis yang dipotong kotak - kotak. Rasanya campuran asin, asam, dan pedas. Segar pastinya....Disajikan dalam mangkok dan nasi putih yang terpisah, bisa bikin nambah pokoknya....yummy...
Banyuwangi memang membuat orang selalu ingin kesana lagi. Baik dari wisatanya, budanyanya, bahkan kulinernya yang pasti membuat anda penasaran jika tidak mencobanya.









Wednesday 26 October 2016

MARTABAK MANIS TEFLON

Kali ini saya akan menuliskan resep martabak manis yang dicetak dengan teflon biasa. Pertama kali mencoba dan alhamdulillah langsung berhasil dan ludes.....
Oya, satu resep ini bisa untuk satu martabak manis dengan teflon ukuran 22 cm.

Bahan :

  • 60 gr terigu protein sedang
  • 13 gr gula pasir
  • ½  sdm tepung kanji
  • ½  sdm susu kental manis (SKM) putih
  • ¼  sdt garam
  • ¼  sdt ragi instan (saya pakai fermipan)
  • ¼  sdt soda kue atau baking soda
  • ½  sdm margarin dicairkan
  • ½  butir telur dikocok lepas (kocok pakai garpu)
  • 110ml air hangat
  • vanili secukupnya

Cara membuat :
  1. Campur terigu, tepung kanji, ragi instan, garam, gula. Aduk rata.
  2. Tambahkan air dan telur bergantian. Aduk rata
  3. Tambahkan susu kental manis. Aduk sampai adonan halus
  4. Tambahkan margarin cair. Aduk rata
  5. Diamkan adonan selama 20 menit
  6. Tambahkan soda kue/baking soda. Aduk rata
  7. Diamkan kembali selama 1 jam
  8. Panaskan teflon dengan api kecil.
  9. Tuang adonan ke teflon, setelah 10 detik kecilkan api (kecil sekali hampir mati)
  10. Tunggu sampai berlubang/berpori kemudian tutup teflon
  11. Setelah permukaan sudah hampir matang, taburi dengan gula pasir, tutup kembali sampai matang. Angkat
  12. Taburi dengan toping, lipat menjadi setengah lingkaran. 
  13. Olesi permukaannya dengan margarin agar lebih gurih
  14. Potong - potong dan siap dinikmati.