Wednesday 17 September 2014

Mieswa Goreng


Bahan :
©       100 gr miswa (2 unting)
©       100 gr wortel, cincang halus
©       1 batang daun bawang, cincang halus
©       1 butir telur
©       800 ml air
©       6 siung bawang putih
©       14 butir merica
©       Pala secukupnya
©       Gula pasir secukupnya
©       Garam secukupnya

Cara :
1.       Haluskan bumbu : bawang putih, pala, merica, garam.
2.       Tumis bumbu halus hingga harum
3.       Masukkan telur, diaduk hingga rusak
4.       Tambahkan air dan gula pasir
5.       Masukkan wortel hingga empuk (air tinggal setengahnya)
6.       Tambahkan miswa, aduk hingga mengental dan kalis
7.       Masukkan ke dalam cetakan (bisa loyang atau cetakan plastik) dan dinginkan
8.       Potong – potong ketika hendak digoreng
9.       Masukkan ke dalam telur yang telah dikocok lepas
10.   Goreng hingga matang





Brownies Kukus Free Gluten


Bahan :
©       42 gr tepung beras
©       12 gr tepung kanji/tapioka 
©       6 gr maizena
ketiga bahan di atas bisa diganti dengan 60 gr tepung mocaf
©       40 gr coklat bubuk
©       100 gr gula pasir
©       50 gr minyak goreng
©       2 butir telur
©       2 kuning telur
©       ½ sdt garam

Cara :
1.       Campur tepung – tepungan dengan coklat bubuk dan garam. Aduk rata
2.       Olesi loyang ukuran 18 cm dengan minyak goreng, alasi dengan kertas roti dan olesi kembali dengan minyak goreng.
3.       Panaskan dandang dengan api kecil. Jangan lupa tutup dandang ditutup dengan kain agar uap air tidak menetes pada adonan
4.       Mixer : gula pasir dan telur dengan kecepatan tinggi hingga mengembang dan kental ± 20 menit. (jika dituang adonan tidak jatuh)
5.       Masukkan tepung dan minyak secara bergantian dan bertahap. Setiap selesai memasukkan tepung lakukan aduk balik menggunakan spatula. Tambah minyak lalu aduk balik lagi. (lakukan sebanyak tiga kali).
6.       Tuang adonan ke dalam cetakan, lalu kukus 30 menit dengan api sedang.

7.       Angkat dan keluarkan brownies dari dandang. Biarkan dingin (± 3 jam) baru keluarkan dari loyang dan potong sesuai selera.

Agar - Agar Mangga


Bahan :
 1 sdt agar – agar plain
 ½ buah mangga dihaluskan (bisa diganti buah yang lain)
 1½ sdm gula pasir (skip untuk anak di bawah 1 tahun)
 200 ml air

Cara :
1. Campur semua bahan jadi satu. Aduk rata
2. Masak di atas api kecil sampai mendidih sambil terus diaduk
3. Tuang dalam cetakan, dinginkan hingga mengeras.
4. Masukkan dalam kulkas untuk penyimpanan agar lebih awet.





Thursday 17 July 2014

Ulang Bulan Pertama

ULANG BULAN PERTAMA (1 Desember 2012)
Yuhuiii....ulang bulannya dek Asllan neh...J Karena Asllan lahir tanggal 30 Oktober 2012 maka ulang bulannya Asllan yang pertama jatuh hari ini (1 Desember 2012) à hehehe...bisa – bisanya Bundanya aja sebenernya...J Gimana rasnya nak, dah 1 bulan ini kamu menghirup udara segar keluar dari rahim bunda? Yang jelas kamu pasti masih beradaptasi dengan lingkungan dan kondisi baru ini kan? Gak papa Nak, Bunda akan dampingi Dek Asllan terus kok...J Bunda seneng banget nak, meski jauh dari ayah tapi Dek Asllan bisa manis n bisa bantu bunda dengan gak rewel ditambah sekarang Dek Asllan dah bisa liat kan? (dah gak Cuma burem – burem aja kan? Dah keluar air matanya kok kalo nangis). Selain itu dek Asllan juga dah mulai ngoceh meski baru sedikit dan Bunda gak ngerti artinya...hehehe...JJ, tapi suara dek Asllan yang ahh...ohhh...engh...itu bisa menghibur Bunda... Apalagi kalo Dek Asllan ketawa dan keliatan gusi n lidahnya (ya iyalah...kan giginya belum tumbuh...) duhhh....ganteng deh anak Bunda ini...JJ. Gerakan tangan dan kaki juga makin kuat, bahkan dah mulai seneng kalo kakinya dapat pancatan...wahhh...bisa tambah kuat tuh mancalnya...JJ

Selamat ulang bulan pertama ya dek Asllan, sehat terus ya Nak...Ayah Bunda sayang dek Asllan...J


Monday 12 May 2014

Yang Khas dari Kalimantan Tengah

Kali ini ada beberapa informasi mengenai yang asli dari Kalimantan Tengah...Akan tetapi cerita ini hanya berdasarkan pengalaman pribadi yang sangat minim. Jika ada pembaca blog yang lebih faham dan mempunyai pengalaman yang lebih silakan berikan komentar yang membangun ya...sehingga kita bisa mendapatkan informasi yang bisa dipercaya...terima kasih...

Kita mulai info kita dengan Durian Lokal atau Durian Hutan.
Bentuk buah ini  100% mirip dengan durian pada umumnya. Hanya saja ukurannya yang cenderung lebih kecil. Dengan keliling ± 36 cm, dan diameter ± 11 cm. Karena penasaran saya meminta suami untuk membelinya dan tentu saja sambil cerewet bertanya ke penjualnya mengenai buah ini.  Kami beli dengan harga @ 10rb di kota Pangkalan Bun. Masyarakat di Kalteng pada umumnya menyebut buah ini dengan TOMPAS atau Buah Lai (mohon dikoreksi apabila terdapat kesalahan pada penulisan...J. Kulit luar buah ini  berbentuk seperti durian hanya saja durinya lebih lunak (tidak sekeras dan tidak setajam durian pada umumnya). Daging buahnya berwarna orange, tidak kuning pucat seperti durian pada umunya. Meski ada juga jenis durian yang daging buahnya berwarna orange. Ketika kita menciumnya, tidak ada aroma durian seperti biasanya. Bahkan ketika kita mencicipi daging buahnya terasa lebih liat, padat, dan tanpa alkohol. Rasa manisnya juga tidak terlalu kuat. Bolehlah untuk para penderita hipertensi sebagai obat kepengen durian...J. semoga foto di bawah ini bisa memperjelas bentuk Buah Lai....



Info selanjutnya adalah Buah Kapul
Buah ini berkulit kuning kecoklatan dengan diameter ± 8 cm, dan keliling ± 18cm. Kami menjumpainya di pedagang buah bundaran kayu Ulin Sampit. Segera saja kami membelinya dengan harga 10rb untuk satu ikat buah kapul. Kalo kita buka buah ini, pasti segera ingat dengan manggis. Ya...Buah Kapul ini memang mirip dengan manggis untuk letak buah di dalam kulitnya. Hanya saja warna daging buahnya orange. Untuk rasanya tidak semanis manggis, buah ini lebih asam dan ada sedikit manis. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada foto berikut....



Buah Blimbing Hutan
Buah yang kulit luarnya berwarna merah ini kami jumpai pada lokasi yang sama dengan buah kapul. Hanya saja harga buah ini Rp. 15.000,- untuk satu ikatnya. Buah ini mempunyai keliling sepanjang 13 cm dan panjang 6 cm. Rasa dari buah ini adalah segar, sedikit asam, dan sedikit manis...hehehe...bingung mendeskripsikannya...untuk penampakan bisa dilihat langsung pada foto ya...



Kelakai...

Kelakai ini jelas bukan termasuk buah – buahan. Mungkin sejenis rumput ya? Yang jelas kelakai ini bisa dimakan lho...tentunya setelah dimasak terlebih dahulu...A harga satu ikat kelakai ini adalah Rp. 2.000,-. Daun kelakai ini berwarna hijau kekuningan, dan ada sedikit warna merah keunguan. Daunnya agak mengkilap dan licin. Kelakai banyak tumbuh di sekitar parit di pinggir jalan. Biasanya kelakai ini berdekatan dengan pakis yang juga bisa diolah menjadi sayur gulai. Kelakai ini saya masak oseng-oseng. Dan hasilnya adalah....mirip seperti oseng – oseng kangkung. Bahkan tekstur daun kelakai yang sudah matang sangat mirip dengan kangkung. Kata penjualnya kelakai ini bisa meningkatkan produksi ASI...


Kiranya sekian dulu info dari bunda didot bercerita. Sekali lagi untuk pembaca blog yang mempunyai informasi yang lebih mengenai cerita di atas dipersilakan mengisi komentar di bawah. Mungkin ada yang bisa menambahkan nama latin dari masing – masing buah dan sayur di atas?

Tuesday 22 April 2014

SETUP JAMBU MERAH


Bahan :
©       350 gr jambu merah (bisa juga yang putih) matang dan empuk
©       1,5 liter air
©       80 gr gula pasir (sesuaikan selera – bisa ditambah atau dikkurangi)
©       4 buah cengkeh
©       Kayu manis 1 x 1,5cm
©       Garam secukupnya

Cara :
1.       Jambu dipotong - potong
2.       Rebus semua bahan menjadi satu sampai mendidih
Siap dihidangkan


SARI KEDELAI (SUSU KEDELAI)


Bahan :
©       250 gr kedelai
©       1,5 liter air
©       10 sendok bebek gula pasir (sesuaikan selera – bisa ditambah atau dikkurangi)
©       Vanili atau daun pandan secukupnya
©       Garam secukupnya

Cara :
1.       Rendam kedelai selama satu malam
2.       Hilangkan kulit ari kedelai, lalu cuci bersih
3.       Rebus kedelai selama 20 – 25 menit
4.       Blender rebusan kedelai dengan 1,5 liter air
5.       Saring hasil blender kedelai dengan menggunakan kain
6.       Rebus hasil saringan kedelai, tambah gula pasir, garam, vanili atau pandan
7.       Jika ingin variasi rasa bisa ditambah coklat bubuk/jahe/gula merah dll.


PUDING TELOR CEPLOK (8 BUAH)


Bahan I :
©       200 gr wortel/labu kuning/mangga/pepaya/jagung manis. Kukus lalu haluskan
©       150 ml santan
©       25 gr (3 sendok bebek) gula pasir (sesuaikan selera – bisa ditambah atau dikurangi)
©       1 sdt peres agar – agar plain
©       1/8 sdt garam

Bahan II :
©       250 ml santan
©       65 gr (7 sendok bebek) gula pasir (sesuaikan selera – bisa ditambah atau dikurangi)
©       1 sdt munjung agar – agar plain
©       1/8 sdt garam
©       Vanili/pandan secukupnya


Cara :
1.       Campur dan aduk semua bahan I kecuali bahan yang dikukus (wortel/labu dll)
2.       Rebus sampai mendidih, matikan api
3.       Tambahkan bahan yang dikukus (wortel/labu dll), aduk rata
4.       Tuang ke dalam cetakan talam. Isikan setengahnya saja
5.       Sisihkan hingga setengah beku
6.       Campur dan aduk semua bahan II
7.       Rebus sampai mendidih dan matikan api
8.       Lepaskan puding kuning dari cetakan. Letakkan ke dalam mika/mangkok. Letakkan dalam posisi terbalik (pantat ada di atas)
9.       Tuang bahan II ke dalam mika/mangkok
10.   Dinginkan dan siap disajikan