Kali
ini ada beberapa informasi mengenai yang asli dari Kalimantan Tengah...Akan tetapi
cerita ini hanya berdasarkan pengalaman pribadi yang sangat minim. Jika ada
pembaca blog yang lebih faham dan mempunyai pengalaman yang lebih silakan
berikan komentar yang membangun ya...sehingga kita bisa mendapatkan informasi
yang bisa dipercaya...terima kasih...
Kita
mulai info kita dengan Durian Lokal atau Durian Hutan.
Bentuk
buah ini 100% mirip dengan durian pada
umumnya. Hanya saja ukurannya yang cenderung lebih kecil. Dengan keliling ± 36 cm, dan
diameter ±
11 cm. Karena penasaran saya meminta suami untuk membelinya dan tentu saja
sambil cerewet bertanya ke penjualnya mengenai buah ini. Kami beli dengan harga @ 10rb di kota Pangkalan
Bun. Masyarakat di Kalteng pada umumnya menyebut buah ini dengan TOMPAS atau
Buah Lai (mohon dikoreksi apabila terdapat kesalahan pada penulisan...J. Kulit luar buah ini berbentuk seperti durian hanya saja durinya
lebih lunak (tidak sekeras dan tidak setajam durian pada umumnya). Daging buahnya
berwarna orange, tidak kuning pucat seperti durian pada umunya. Meski ada juga
jenis durian yang daging buahnya berwarna orange. Ketika kita menciumnya, tidak
ada aroma durian seperti biasanya. Bahkan ketika kita mencicipi daging buahnya
terasa lebih liat, padat, dan tanpa alkohol. Rasa manisnya juga tidak terlalu
kuat. Bolehlah untuk para penderita hipertensi sebagai obat kepengen durian...J. semoga foto di bawah ini bisa memperjelas
bentuk Buah Lai....
Info
selanjutnya adalah Buah Kapul
Buah
ini berkulit kuning kecoklatan dengan diameter ± 8 cm, dan keliling ± 18cm. Kami menjumpainya
di pedagang buah bundaran kayu Ulin Sampit. Segera saja kami membelinya dengan
harga 10rb untuk satu ikat buah kapul. Kalo kita buka buah ini, pasti segera
ingat dengan manggis. Ya...Buah Kapul ini memang mirip dengan manggis untuk
letak buah di dalam kulitnya. Hanya saja warna daging buahnya orange. Untuk rasanya
tidak semanis manggis, buah ini lebih asam dan ada sedikit manis. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada foto berikut....
Buah
Blimbing Hutan
Buah
yang kulit luarnya berwarna merah ini kami jumpai pada lokasi yang sama dengan
buah kapul. Hanya saja harga buah ini Rp. 15.000,- untuk satu ikatnya. Buah ini
mempunyai keliling sepanjang 13 cm dan panjang 6 cm. Rasa dari buah ini adalah
segar, sedikit asam, dan sedikit manis...hehehe...bingung
mendeskripsikannya...untuk penampakan bisa dilihat langsung pada foto ya...
Kelakai...
Kelakai
ini jelas bukan termasuk buah – buahan. Mungkin sejenis rumput ya? Yang jelas
kelakai ini bisa dimakan lho...tentunya setelah dimasak terlebih dahulu...A harga satu ikat kelakai ini adalah Rp.
2.000,-. Daun kelakai ini berwarna hijau kekuningan, dan ada sedikit warna
merah keunguan. Daunnya agak mengkilap dan licin. Kelakai banyak tumbuh di
sekitar parit di pinggir jalan. Biasanya kelakai ini berdekatan dengan pakis
yang juga bisa diolah menjadi sayur gulai. Kelakai ini saya masak oseng-oseng. Dan
hasilnya adalah....mirip seperti oseng – oseng kangkung. Bahkan tekstur daun
kelakai yang sudah matang sangat mirip dengan kangkung. Kata penjualnya kelakai
ini bisa meningkatkan produksi ASI...
Kiranya
sekian dulu info dari bunda didot bercerita. Sekali lagi untuk pembaca blog
yang mempunyai informasi yang lebih mengenai cerita di atas dipersilakan
mengisi komentar di bawah. Mungkin ada yang bisa menambahkan nama latin dari
masing – masing buah dan sayur di atas?