Tuesday, 13 December 2022

Suwono Indah Park (Air Terjun Suwono/Suwono Water Fall)

 





Kali ini mencoba piknik yang ke luar kota, yuk… cieee…bahasanya sih ke luar kota, tapi tentu saja ada batasannya yaitu masih terjangkau menggunakan sepeda motor dan bisa pulang pergi tanpa bermalam. Maka pilihan jatuhlah ke Suwono Indah Park dengan point of view adalah air terjun.

Suwono Indah Park atau terkenal dengan Air Terjun Suwono terletak di Punen, Hargomulyo Kabupaten Ngawi yang berjarak kurang lebih 55 km dari kota Madiun. Agak lumayan jauh, ya… perlu dipikirkan dengan matang untuk persiapannya, nih.

Akhirnya diputuskan untuk berangkat jam 6.30 dari rumah. Perlengkapan yang gak boleh ketinggalan adalah jas hujan mengingat perjalanan yang lumayan jauh kali ini. Kami memang sengaja tidak makan pagi di rumah. Tujuannya adalah ingin mencoba kuliner yang kami temui di sepanjang perjalanan ini.

    Rute yang kami pilih adalah via Pabrik Gula Purwodadi di daerah Glodok Maospati. Dengan berbekal google map dan beberapa petunjuk jalan, sampailah kami di daerah Keden Klaten, di situlah Asllan mulai lapar. Ya iyalah, udah melalui perjalanan kurang lebih sejauh 32 km wajar aja kalo perut mulai keroncongan. Alhamdulillah kami membaca sebuah warung soto yaitu Warung Soto dan Pecel Bu Darti. Sepertinya segar jika pagi ini makan soto yang berkuah. Apalagi soto ini menggunakan daging ayam kampung. Benar saja, sotonya enak dan segar dengan harga yang terjangkau.


Setelah kenyang, kami melanjutkan perjalanan lagi. Semakin mendekati Pasar Jogorogo, jalan yang dilalui semakin banyak tanjakan dan belokan. Tentu saja armada yang digunakan harus disiapkan agar prima kondisinya. Setelah melewati Pasar Jogorogo, petunjuk arah ke lokasi Suwono Indah Park semakin banyak sehingga bisa memperjelas arah yang dituju.

Kurang lebih sekitar 2 km mendekati lokasi, jalan sudah tidak beraspal lagi, namun berupa makadam/cor. Di sini para driver dan pengemudi harus ekstra hati – hati. Setelah melalui tanjakan paling ekstrim, sampailah di parking area Suwono Indah Park. Seketika semua rasa tegang tadi hilang sudah, ketika menghirup sejuknya udara di sini.

Dari lokasi parkir menuju loket, selain terdapat mushola, kita juga disuguhi resto yang berkonsep outdoor dan dilengkapi dengan live music. Bagi pengunjung yang ingin menyumbangkan lagu bisa langsung unjuk gigi di panggung tersebut, loh.



        Pengelola di sini sudah menerapkan protokol kesehatan, terbukti dengan adanya tiga tempat untuk cuci tangan sebelum masuk area resto. Menu yang ditawarkan di resto cukup beraneka ragam mulai dari kopi, teh, jahe, aneka jus dan soda.  Camilannya mulai dari pempek, dimsum, roti bakar, risol mayo, dan untuk makanan berat mulai dari ayam geprek, pecel, mie instan, kebab dan beberapa lauk seperti usus tusuk, telur sunduk dan sosis bakar. Sepertinya cocok untuk mengisi perut setelah bermain air nanti, deh.

Harga tiket masuk di Suwono Indah Park adalah Rp, 15.000,- per orangnya. Menurut saya harga tiket sebanding dengan view yang diperoleh. Setelah melewati pintu masuk terdapat empat toilet di sebelah kanan. Wah, kebersihan toiletnya patut diacungi jempol, loh.

        Setelah melewati toilet, mulailah perjalanan atau trip menuju air terjun. Jalan yang dilalui adalah jalan semen atau konblok. Pengunjung disuguhi pemandangan yang indah di sebelah kanan kiri jalan, membuat mata serasa dimanjakan. Belum lagi dengan didukung sejuknya hawa khas pegunungan.

Spot foto yang disuguhkan sepanjang jalan cukup banyak. Mulai dari ornamen payung warna warni, plengkung bambu, selfi deck dan rumah hobit. Kalo favoritnya Asllan adalah selfi deck. Dari situ terlihat camping ground yang sebenarnya tidak terlalu luas tapi cukup untuk kelompok skala kecil.







Jalan yang ditempuh sekitar 500 meter untuk sampai di air terjun yang dinanti-nantikan. Benar saja, air terjun yang ada sangatlah indah! Air yang jernih, dengan beberapa kolam yang terbentuk, membuat pengunjung bisa transit dan bermain dengan gemercik air yang sejuk. Daya Tarik berikutnya adalah bebatuan yang membentuk kolam tersebut. Mulai dari batuan kecil dan sedang yang ditata sedemikan rupa untuk “jalur” aman yang bisa diinjak bagi pengunjung. Selain itu tentu saja batuan besar yang sangat cantik untuk berfoto.






    Tak perlu takut basah ketika bermain air di sini. Karena terdapat ruang ganti yang meskipun ala kadarnya tapi paling tidak bisa memberikan ruang bagi pengunjung untuk ganti pakaian kering. Tentu saja titik kepuasan terbesar adalah ketika sampai di air terjunnya. Guyuran air dinginnya bisa mengobati rasa lelah bagi pengunjung. Bagi yang memilih untuk berbasah basah ria, pastinya akan menuju kolam yang berada di bawah air terjun. Untuk pengunjung yang tidak ingin basah (seperti kami), cukup dengan bermain air di kolam yang ada sudah bisa membuat segar kembali.

Satu hal yang perlu diacungi jempol adalah tidak ditemukan sampah sama sekali baik di sepanjang jalan maupun di area air terjunnya. Para petugas kebersihan senantiasa memungut sampah yang ada. Mungkin petugas kebersihan di sepanjang jalan di objek wisata sudah sering ditemui di setiap objek wisata manapun. Tapi petugas yang memungut sampah di kolam dan area basah di sekitar air terjun inilah yang jarang ditemui, dan kita bisa menemukannya di sini. Inilah yang menjadi salah satu kelebihan dari Suwono Indah Park.



Monday, 28 November 2022

Menikmati Sensasi Makan Ditemani Ikan (Soto Cokro Kembang)

 


Sebenarnya ini late post ya…

Jadi ini adalah cerita pada Bulan Maret 2022. Ketika berlibur ke Jogja yang tidak ada agenda untuk jalan ke tempat wisata. Pasti pernah donk ngalamin pengen liburan yang cuma ketemu ama orang tua, adek atau keluarga aja. Pengen menghabiskan waktu di rumah masa kecil dulu. Nah, kurang lebih seperti itulah yang sedang saya alami di Bulan Maret 2022.

Pada awalnya semua berjalan biasa saja. Namun di akhir masa libur tersebut, tiba-tiba Asllan mengutarakan kalo sudah merasa bosan dan ingin pergi ke suatu tempat. Akhirnya saya bebaskan dia untuk memilih tempat apa yang akan dia kunjungi. Gak nyangka aja kalo Asllan bilang pengen makan soto yang ada kolam ikannya. Tanya ke mama, tanya ke adik, tanya ke om pada gak tau dimana tempatnya. Akhirnya Asllan saya minta untuk menceritakan lebih detil.

Asllan cerita kalo dia pernah lihat di salah satu acara tv bahwa di Jogja ada warung soto dengan kolam ikan. Berbekal cerita Asllan itulah saya dan adik lalu browsing. Akhirnya kami menemukan sebuah warung soto yang berada di atas kolam ikan. Semacam kolam ikan untuk terapi kaki gitulah. Saya tunjukkan ke Asllan foto dari warung tersebut dan langsung dibenarkan oleh Asllan. Itulah warung yang dia maksud.

Akhirnya berangkatlah kami ke warung tersebut, yaitu Soto Cokro Kembang yang berada di Jl. Ngaglik, Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Lumayan agak jauh dari rumah Mama yang berlokasi di Jl. Tamansiswa. Tapi, hayuk aja deh. Secara, penasaran juga seperti apa makan di atas kolam ikan terapi.


Sesampai di sana kami langsung pesan menu yang ada. Soto ayam dan soto daging yang menjadi pilihan kami. Tentu saja karena iconnya adalah warung soto. Selain itu untuk camilan bisa langsung dipilih dan ambil sendiri di lokasi pemesanan menu. Pesanan camilan tersebut langsung kita bawa sendiri menuju lokasi meja yang dipilih. Kalo untuk sotonya akan diantar oleh pramusaji.

Meja yang kami pilih tentu saja meja yang berada di atas kolam ikan. Meskipun warung ini juga menyediakan meja yang kering (tidak berada di atas kolam ikan) bagi yang tidak ingin kakinya basah. Nah, sensasi dimulai dari sini. Sejak kita melepaskan alas kaki, maka langkah pertama kita sudah mulai masuk ke air dan jangan kaget kalo langsung diserbu oleh para ikan.


Yang jelas, geli! Ekspresi yang ditunjukkan para pengunjung adalah ketawa, nyengir, dan gak sedikit yang teriak. Entah karena kaget ataupun geli. Namun yang pasti tetap harus konsentrasi, ya. Karena ada camilan yang sudah kita bawa di tangan kita.

Kebayang kan, gimana gelinya kaki ini dimakan oleh para ikan? Tapi tenang saja, pada saat makan kita bisa menaikkan kaki kita ke kaki meja yang tingginya di atas permukaan air kolam. Sehingga bisa makan dengan tenang tanpa dikerubuti para ikan. Namun jika masih ingin menikmati sensasi makan


bersama ikan, tetap letakkan kaki di lantai sehingga para ikan bisa menyerbu kaki kita.

Warung Soto Cokro Kembang ini buka sejak tahun 2019. Pada awalnya hanya buka sejak pukul 06.00 – 17.00 WIB. Namun sejak Bulan Desember 2021 buka mulai pukul 07.00 – 21.00 WIB. Namun untuk waktu tertentu warung ini buka berbeda dengan jadwal biasanya. Agar tidak salah, jangan lupa cek instagramnya terlebih dahulu di www.instagram.com/sotocokrokembang

Friday, 7 October 2022

Rumah Coklat Bodag, Kabupaten Madiun

 


Siapa sih, yang gak kenal dengan cokelat? Dengan rasa manisnya bisa menenangkan hati dan menaikkan mood. Itu yang saya rasakan ketika mengkonsumsi cokelat. Kebetulan dapat info dari teman kantor bahwa di Kabupaten Madiun ada destinasi wisata tentang cokelat. Langsung deh meluncur ke “Rumah Coklat Bodag”

Lokasi Rumah Coklat Bodag tidak jauh dari Kota Madiun. Dengan jarak sekitar 19 km atau kurang lebih 30 menit sudah bisa sampai di lokasi. Tempat ini berada di ketinggian sekitar 600 mdpl, sehingga jalan yang harus dilalui sedikit menanjak dan berkelok – kelok. Namun semua itu terbayar dengan sejuknya udara di Rumah Coklat Bodag.


Dari tempat parkir kendaraan, kita disuguhi dengan showcase yang berisi produk yang dihasilkan oleh Rumah Coklat Bodag. Mulai dari cokelat batang dengan berbagai kemasan, juga cokelat bubuk. Baik varian dark chocolate maupun milk chocolate. Untuk cokelat bubuk tersedia varian coklat murni, dan coklat 3 in 1 (cokelat, susu, dan gula/creamer) dengan ukuran besar dan kemasan sachet. Selain itu terdapat merchandise berupa gantungan kunci. Asllan tentu saja langsung memilih gantungan kunci untuk oleh-olehnya. Kalo saya sih, langsung membeli semua varian coklat yang tersedia untuk camilan di rumah. Oya, semua produk yang dihasilkan diberi merk Madcho yang berarti singkatan dari Madiun Coklat.

cokelat bubuk



cokelat batang


Sebelum sampai di lokasi showcase yang berdekatan dengan meja kasir, sebenarnya terdapat sebuah ruangan yang digunakan untuk tempat produksi atau sebagai ruangan wisata edukasi. Sayangnya ketika saya berkunjung ke sana, ruangan itu tertutup. Mungkin karena tidak ada rombongan yang sedang melakukan wisata edukasi.



Di belakang meja kasir, terdapat sebuah tempat yang agak luas dibandingkan dengan yang lain. Terdapat beberapa set table round, dan bagian belakang bisa dipasang spanduk jika diperlukan. Sepertinya tempat ini masih menjadi lokasi rangkaian wisata edukasi.

Fasilitas yang ada di tempat ini adalah mushola, dan toilet serta gazebo yang tertata rapi untuk tempat duduk pengunjung. Asllan memilih gazebo yang paling ujung dimana gazebo ini dekat dengan toilet dan mushola. Pinter juga pilihannya….

Rumah Coklat Bodag ini juga menyediakan camilan, makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau. Karena bukan jam makan siang, maka kami hanya pesan camilan saja yaitu kentang goreng dan minuman cokelat hangat. Sesederhana itu tapi terasa nyaman dengan suasana di Rumah Coklat Bodag yang sejuk.



Oya, kami berkunjung ke sana di Bulan Januari 2022. Jadi dokumentasi yang ada adalah kondisi pada saat itu. Mungkin ada yang sudah berkunjung ke sana setelah Bulan Januari 2022? Bisa sharing bagaimana kondisinya sekarang ya….

Monday, 22 August 2022

Cerita Tentang Anak Ebe Generasi Kedua

   


Ketika mendapatkan berita ini, sebenarnya saya bimbang harus senang atau sedih. Bermula ketika perut Ebe terlihat semakin membesar. Saya tidak berfikir bahwa Ebe hamil, justru yang ditakutkan adalah Ebe kambuh gangguan saluran kencingnya.

    Akhirnya untuk memastikan kondisi Ebe, saya membawanya ke dokter. Menurut dokter, kandung kemih Ebe normal tidak ada penumpukan cairan/urine di dalamnya. Dokter curiga bahwa Ebe hamil. Kemudian dilakukan USG kepada Ebe. Dan ternyata benar, Ebe hamil. Yang terlihat ada 4 kepala bayi kucing di dalam perut Ebe dengan HPL (Hari Perkiraan Lahir) antara tanggal 20 - 23 Juli 2022.

    Disitulah saya bimbang. Karena yang diharapkan untuk hamil adalah Muti yang kawin dengan Bajo, tapi ternyata malah Ebe yang hamil dengan janin paling sedikit 4 ekor di dalam perutnya. Yang membuat agak senang adalah ingat bahwa pernah melepas Ebe dan Miko selama setengah hari. Padahal mereka belum ada yang steril. Jadi kalopun Ebe hamil berarti anaknya Miko. Semoga hasilnya ganteng dan cantik.

    Akhirnya pada tanggal 26 Juli 2022, pukul 03.00 WIB (dini hari) Ebe melahirkan 6 ekor anaknya (sama seperti lahiran generasi Grey dkk yang berjumlah 6 ekor). Kali ini Ebe melahirkan 3 ekor berwarna putih solid (sama seperti Miko), satu ekor cokelat seperti Ebe, satu ekor berwarna putih orange, dan satu ekor berwarna hitam putih. Hanya saja satu ekor berwarna putih ditemukan mati di atas kandang Big dan satu ekor berwarna cokelat ditemukan mati di bawah kandang Grey. Tinggal empat ekor anak Ebe yang terselamatkan. Kondisinya masih merah, mata belum terbuka, telinga dan jari jari kaki yang masih merah.

    Sayangnya pada tanggal 27 Juli 2022 pagi, salah satu anak Ebe yang berwarna putih mati. Sehingga anak Ebe tinggal 3 ekor saja. Anak yang berwarna putih solid diberi nama Kukut, Yang orange putih dinamai Orput, dan yang hitam putih kita panggil dengan Ucel. Pada siang harinya Ebe memindahkan anaknya ke bawah kandangnya TJ. Saat ini kondisi anak – anak Ebe sudah tumbuh bulu di bagian telinganya meskipun tinggi telinga masih di bawah kepala.

Makin hari trio anak Ebe generasi kedua terlihat semakin gendut. Perutnya terlihat berisi dan sering menyusu ke Ebe. Sayangnya hal itu hanya berlangsung beberapa hari saja. Pada tanggal 29 Juli 2022, Kukut ditemukan mati di bawah kandang Big dengan kondisi kaki kanan belakang hilang. Saya katakan hilang karena terlihat patah/pothel namun tidak ditemukan bekas potongan kakinya. Entahlah ada dimana potongan kaki itu. Apakah dimakan sendiri oleh Ebe?

    Setelah Kukut mati, hari berikutnya yaitu Sabtu, 30 juli 2022 Ucel mulai terlihat lemas dengan nafas yang makin jarang. Dan benar saja, satu jam setelah melihat kondisinya, Ucel ditemukan mati. Memang sejak kematian Kukut, Ebe terlihat mulai malas mendekati Ucel. Bahkan ketika Ucel didekatkan dengan tujuan agar menyusu ke Ebe, namun Ebe membiarkannya. Hanya Orput yang masih disusuinya.

    Keesokan harinya (Minggu, 31 Juli 2022) kondisi Orput sama seperti Ucel. Sudah terlihat lemas dengan nafas yang mulai melemah. Ebe juga seakan tidak mau menyusuinya lagi. Dan benar saja, Orput mati tak lama kemudian.

Jadilah tidak ada anak Ebe generasi kedua yang bisa hidup. Semuanya mati satu per satu. Sudah saya ikhlaskan semuanya. Yang penting Ebe sehat dan tidak terlalu stress mencari anak-anaknya. 

Monday, 1 August 2022

Bajo, Bengal Untuk Temannya Muti

 


    Setelah Muti hadir di rumah, rasa tidak percaya bahwa bisa hadir seekor kucing Bengal di rumah masih terus saja bersemayam di hati. Bangga dan bahagia pastinya. Tak henti-hentinya bersyukur atas nikmat Allah tersebut. Jalan yang ditunjukkanpun sungguh tidak terduga sama sekali.

    Ternyata tidak berhenti sampai di situ saja. Dua hari setelah Muti sampai di rumah, datanglah seekor kucing Bengal Jantan pada tanggal 15 April 2021. Dengan DOB 26 Januari 2021 dan berwarna spotted silver bernama Bajo. Alhamdulillah ya Allah… sungguh tidak menyangka sama sekali, ada sepasang kucing Bengal dengan warna yang berbeda ada di rumah kami.

    Sama seperti akan mengambil Muti di stasiun, kali ini Bajo sampai di Madiun pada malam hari selepas isya menggunakan ekspedisi KALOG. Bajo telah melakukan perjalanan dari Sidoarjo ke Madiun. Sebenarnya lebih dekat daripada Muti, namun menunggu jadwal kereta yang mengangkutnya, sehingga baru pada malam hari Bajo sampai di Madiun.

    Sempat khawatir karena suara Bajo tidak sekuat dan tidak sekencang Muti. Setelah selesai mengurus administrasi, Bajo langsung kami bawa pulang dan langsung dikeluarkan dari keranjang plastik (bentuknya seperti tempat buah di kios buah). Tidak seperti Muti yang langsung aktif berlarian, Bajo terlihat agak sedikit bingung dan lemas. Namun setelah minum, Bajo mulai mengeksplore tempat barunya.

    Meskipun sama-sama ras Bengal, namun Bajo beda karakter dengan Muti. Bajo lebih pendiam dan lebih manja. Tidak seagresif Muti dan tidak selincah Muti. Bajo memiliki badan yang sedikit gemuk, tidak seperti Muti yang gilig. Bajo ini setiap hari harus digendong dan dielus-elus baru bisa tidur dengan pulas. Sungguh menggemaskan memiliki kucing Bengal yang manja seperti Bajo.

    Sehat – sehat terus ya, Bajo. Kamu sungguh sangat berarti dan menjadi salah satu anugerah terindah bagi Bunda.

    Ig tentang Bajo ada di @mubaandthebengals

Tuesday, 26 July 2022

Muti, Bengal pertamaku

 


Sejak dulu saya dan suami jatuh cinta dengan kucing ras Bengal. Tapi lebih suka yang spotted meskipun yang marble tidak kalah kerennya. Tapi apa daya, butuh dana yang sangat amat banyak untuk mendapatkannya.

Hingga pada tanggal 13 April 2021 Allah memberikan rizky-Nya untuk mengirim seekor Bengal betina pada kami bernama Muti. Dengan corak spotted brown dan DOB 5 Februari 2021 datanglah dia ke rumah kami via ekspedisi KIB. Sangat deg-degan ketika perjalanan dari rumah ke stasiun. Takut terjadi apa-apa padanya mengingat usianya yang masih kecil dan harus menempuh perjalanan lumayan jauh (Malang – Madiun). Begitu sampai di halaman ekspedisi, ternyata banyak juga hewan yang baru sampai di Madiun. Ada kucing dan juga burung.

Mendengar suara ngeongnya yang masih lantang, saya sangat lega. Karena itu menandakan dia masih sehat dan kuat meski telah melakukan perjalanan panjangnya. Setelah menyelesaikan administrasi, Muti segera dibawa ke rumah.

Sesampainya di rumah, Muti segera dikeluarkan dari Pet cargo. Dan terlihatlah tangkah polahnya yang sangat aktif. Langsung lari – lari kecil mengenali lingkungan sekitar. Namanya masih bocah, segala yang ada di sekitarnya dijadikan mainan. Entah sandal jepit, entah pot bunga, entah tali rafia. Alhamdulillah lega melihat tingkah polahnya.

Sehat-sehat terus ya Muti…kamu amat berarti dan menjadi salah satu anugerah terindah bagi Bunda…

Ig tentang Muti ada di @mubaandthebengals

Tuesday, 12 July 2022

Condro, Kucing Abyssinian Yang Ganteng

  Mungkin kami dinilai terpercaya oleh para mantan pemilik anabul yang pernah mengadopsikannya kepada kami. Salah satunya adalah mantan pemilik Mpok Ceceng. Selain masih sering ketemu dan masih sering menanyakan bagaimana kabar Ceceng, ternyata beliau menawari seekor kucing jantan ras Abyssinian bernama Condro

    Dikarenakan kondisi Condro yang monochip, beliau menawarkan kepada kami. Kalau kami bersedia merawatnya maka akan dilepas kepada kami. Namun apabila kami tidak bersedia, maka akan dipelihara sendiri tidak ditawarkan kepada cat lovers lain.

    Wah, mendapat kepercayaan seperti itu, bersyukurlah kami. Dan kami bersedia merawat Condro. Condro ini sepertinya udah agak tua umurnya, sekitar 4-5 tahun di Bulan Mei 2021. Karena giginya sudah ada yang lepas. Selain itu suaranya khas, tidak bisa mengeong panjang. Meskipun semua itu tidak mengurangi kegagahannya. Akhirnya pada tanggal 15 Juli 2021 Condro resmi menjadi penghuni rumah kami.

    
Condro tidak disteril karena kondisinya yang monochip. Mungkin itu menjadi salah satu penyebab Condro terlihat berkuasa jika dilepas dari kandangnya. Heheheh… tua-tua keladi ya, Ndro…

Thursday, 7 July 2022

Cerita Tentang Miko

    


    Miko adalah kucing peliharaan pak bos. Sering kami berdiskusi tentang cara perawatan kucing. Karena pak bos ini sebenarnya senang kucing tapi agak takut kalo kena cakarnya. Hingga di Bulan Maret 2021, pak bos mendapat promosi yang harus meninggalkan kota Madiun. Maka saya ditawari untuk mengadopsi Miko.

    Alhamdulillah saya dipercaya dan akhirnya Miko menjadi salah satu anabul di rumah. Pada hari pertama datang, ternyata Miko yang terlihat manja dengan pak Bos bisa menjadi galak ketika sampai di rumah. Mungin karena tidak kenal dengan lingkungan dan belum terbiasa dengan orang lain. kebayang susahnya memasukkan Miko ke kandang yang sudah disiapkan.

    Akhirnya dengan segala cara, Miko berhasil masuk kandang. Dengan cara, pintu kedua kandang saling dipertemukan dalam kondisi terbuka. Alhamdulillah Miko mau masuk ke kandang barunya. Tapi jangan salah, untuk memberi makan Miko juga masih serem. Karena Miko selalu memajukan cakarnya sambil mengeong keras menunjukkan amarahnya.

    Tapi setelah satu minggu berlalu, terlihatnya kemanjaan Miko. Sama seperti ketika bersama pak bos. Alhamdulillah. Sehat-sehat ya, Miko…

Wednesday, 29 June 2022

Trio Bersaudara HimaLayaLai


Cerita tentang Himalayalai bermula ketika liburan ke Jogja pada Bulan November 2020. Pada saat ziarah ke makam mertua di Imogiri, Bantul, terlihat seekor kucing sepertinya masih ada keturunan siam. Kucing yang saya inginkan sejak dulu karena jatuh cinta dengan corak khas di hidung, telinga, dan ekornya. Nah, kebetulan kucing ini memiliki corak tersebut. Ditambah lagi matanya biru…wah, langsung muncul keinginan untuk membawanya ke madiun.

Setelah Tanya ke tetangga sekitar diketahui bahwa kucing tersebut tidak ada pemiliknya. Mereka ada tiga bersaudara. Dan begitu dicari ketemulah tiga ekor bersaudara tersebut. Dan ternyata, mereka memang ada keturunan siam/Himalaya. Karena kucing kedua berwarna cokelat susu dan juga bermata biru. asllan mencoba menggendongnya dan ternyata nurut banget…


Jadilah saya menginginkan kucing pertama, dan asllan menginginkan kucing kedua. Sedangkan ayahnya asllan senang dengan corak/loreng kucing ketiga. Akhirnya ketiga ekor bersaudara tersebut kami bawa ke Madiun. Kucing pertama diberi nama Hima, kucing kedua bernama Laya, dan kucing ketiga adalah Lai. Jadilah mereka trio HimaLayaLai.

Sepanjang perjalanan Jogja sampai Madiun, yang paling cerewet adalah Lai. Padahal dia adalah kucing cowok satu-satunya. Sedangkan Lai lebih anteng dan banyak tidurnya. Badannya juga paling besar dibandingkan dua saudaranya. Kalau Hima tidak cerewet tapi paling aktif diantara ketiganya.

Alhamdulillah mereka sehat-sehat hingga saat ini. Hima dan Laya udah steril sehingga gak heran kalau badannya menggendatz. Sedangkan Lai, meskipun belum steril tapi badannya sudah terlihat besar dan gagah.

Sehat-sehat terus ya, HimaLayaLai….

Monday, 6 June 2022

Cerita Tentang Kucing Liar Yang Akhirnya Menjadi Kucing Peliharaan (Cucut/Cuco)

 


Mungkin semakin lama banyak yang tahu bahwa kami adalah keluarga cat lovers. Tak jarang tiba-tiba ada seekor anak kucing di depan pagar yang tidak diketahui darimana asalnya. Memang pada akhirnya tetap dikasih makan tapi hanya di luar pagar saja. Tapi karena banyak yang masih di bawah umur, jadi ada beberapa yang mati dan ada pula yang dipelihara oleh tetangga.

Tak terkecuali Cucut, sebut saja namanya begitu. Kucing jantan yang masih lebih kecil dibandingkan abon. Kucing ini penakut sekaligus pemalu. Pada tanggal 3 September 2018, Cucut bersembunyi di dalam parit depan rumah. Dan akan keluar mencari makanan pada pagi hari. Keluarnyapun masuk ke dalam garasi karena awal diberi makan adalah di garasi tersebut. Selesai makan, cucut akan masuk kembali ke paritnya.

Ketika abon main di garasi, barulah cucut ikut bermain (tidak langsung kembali ke parit setelah makan). Lama kelamaan, cucut mulai berani masuk ke dalam rumah karena mengikuti Abon. Dan Cucut mulai mau dielus dan mau mendekat. Hingga lama-kelamaan ngelunjak juga si Cucut ini. Dia berani tidur di kursi tamu. Hemmm, sepertinya Cucut mulai nyaman di rumah. Wah, bisa jadi Cucut gak mau keluar rumah deh.

Hingga suatu saat, ketika kami berencana pergi seharian, Cucut dikeluarkan dari pagar. Dengan tujuan, dia akan mencari tempat tinggal yang baru. Keesokan harinya ketika kami sampai di rumah, ternyata oh ternyata Cucut sudah tidur melingkar dengan pulas di keset teras. Sepertinya dia menunggu kami pulang. Karena dia terbangun ketika mendengar suara kami membuka pintu gerbang. Dan dia langsung mendekati kami seolah-olah menyambut tuannya datang.

Nah, yang menjadi pertimbangan adalah ketika kami harus pindah rumah. Karena kami sudah memutuskan untuk membawa Big. Apakah Cucut ikut kami pelihara di rumah baru? Tapi mengingat dia masih menunggu di keset meski ditinggal semalam, bukankah itu pertanda dia merasa nyaman bersama kami? Akhirnya diputuskan Cucut ikut ke rumah baru.

Sekarang Cucut berubah nama menjadi Cuco dan tentu saja semakin manja dengan kami serumah. Mungkin karena belum disteril sehingga dia masih menjadi kucing aktif, jahil dan galak dengan pejantan lainnya. 

Sabar ya, Cuco…tunggu saatnya kamu disteril biar makin sehat dan makin manja lagi.

Wednesday, 1 June 2022

Big, Si Ganteng

 


Sebenarnya Big bukan kucing yang dipelihara sejak kecil. Tidak tahu juga Big itu kucing milik siapa karena selama ini saya tidak pernah melihatnya di sekitar rumah. Sekitar Bulan Juli 2018 ada tetangga yang merenovasi rumahnya dan sejak itulah Big ini mondar mandir di sekeliling rumah dengan suara lantangnya.

Big sering maen ke teras rumah dan semakin lama berani masuk ke rumah. Ternyata Big melakukan itu karena mencari Ebe. Jadi ketika Big berada di rumah, bisa dipastikan dia menunggu Ebe. Ebe sedang makanpun, Big dengan setia menunggunya. Bahkan Big sering menunggu Ebe sampai tertidur di ruang tamu.

Kebetulan saat itu saya ingin memiliki kucing dengan warna dan corak seperti Jenggo tapi berjenis kelamin jantan. Nah, datanglah Big sesuai dengan ciri-ciri yang saya inginkan. Ditambah lagi Big bisa dipangku dan dielus dengan manja. Bahkan Big mulai mau makan bareng Ebe di rumah. Hingga dua minggu berlalu dan Big makin sering berada di rumah. Big tidak pergi kemana-mana, tetap di rumah dan tanpa ada yang mencarinya.

Akhirnya kami beranikan diri untuk memberikan makan Big secara rutin dan menyiapkan kandang untuknya. Big ini senang dengan sebuah boneka berbentuk kucing milikku. Ketika akan tidur Big pasti akan selalu mencarinya dan dijadikan bantal baru bisa tertidur pulas.

Hingga tiba saatnya kami pindah rumah dan tetap tidak ada yang mencari Big. Maka diputuskan Big dipelihara dengan sebenar-benarnya. Saat ini Big sudah steril dan tetap saja dia mengejar Ebe ketika keluar kandang. Big termasuk kucing yang manja, tapi pintar. Ketika tiba saatnya untuk makan, Big pasti sudah menunggu di depan tempat makannya. Begitu juga ketika dielus maka Big akan langsung semakin manja.

Sehat-sehat terus ya, Big…

Monday, 23 May 2022

Cerita Tentang Anak - Anaknya Ebe

Masih ingat dengan Be? Kucing peranakan jenis Persia dan Bengal yang masih bertahan hidup sampai sekarang dibanding saudara kandungnya (Bo) yang hanya bertahan beberapa minggu saja di rumah. Be sekarang berganti nama menjadi Ebe. Biar lebih mudah untuk memanggilnya.

Ebe tidak disteril hingga saat ini mengingat dia berasal dari ras. Hingga akhirnya Ebe hamil dan melahirkan enam ekor anaknya. Hamilnya Ebe bermula dari hilangnya Ebe selama tiga hari dari rumah).


Alhamdulillah keenam anak Ebe lahir dengan lancar dan normal. Ebe sudah memperlihatkan tanda-tanda melahirkan dengan mengeluarkan lendir darah di alat kelaminnya. Kemudian kami memasukkan Ebe di dalam kandangnya agar merasa lebih nyaman. Benar saja tanggal 25 Februari 2019 selepas adzan Isya, Ebe telah melahirkan dua ekor anaknya yang berwarna gelap (Blek dan Grey). Namun sepertinya Ebe kurang nyaman berada di kandang.

Kemudian Ebe dikeluarkan dari kandang, tapi sepertinya di dalam perutnya masih terdapat anak yang belum keluar. Kami jagain Ebe kemanapun dia pergi. Ebe jalan mondar mandir masih mencari tempat yang lebih nyaman untuk melanjutkan persalinannya. Akhirnya Ebe terdiam di gudang, dan ternyata dia melanjutkan proses persalinannya ditungguin saya dan suami. Ebe melahirkan empat ekor anaknya yaitu TB alias Telon Besar, TJ alias Telon Junior, El, dan yang terahir adalah ED (baca : idi). Ternyata semua anak Ebe tersebut adalah betina.


Ebe lumayan pinter dalam proses melahirkan semua anaknya. Semua placenta anaknya dimakan oleh Ebe. Hanya saja pada saat melahirkan Ed, sepertinya Ebe sudah kelelahan sehingga pembukaan placenta Ed dilakukan oleh ayahnya Asllan. Total lama persalinan Ebe sampai selesai adalah 2,5 jam. Semua anak Ebe sudah bersih kurang lebih pada pukul 22.00 WIB. Anak – anak Ebe adalah :

Blek

Blek ini bercorak taby warna hitam dan bisa sehat sampai dewasa. Tidak banyak tingkah, tidak terlalu cerewet, Blek bisa dibilang sebagai anak yang manis dan sudah steril. Sayang sekali pada 24 November 2020 Blek mati karena serangan kutu di bagian punggungnya. Dia mati dengan badan yang masih gemuk.

 

Grey

Grey sama seperti blek, bercorak taby hanya saja warnanya abu. Blek juga sudah steril dan tentu saja badannya menjadi gemuk dan manja. Grey senang sekali dielus di bagian perutnya. Pasti dia langsung menggelepar dan menyediakan perutnya untuk terus dielus. Tapi jangan salah, ketika dikeluarkan dari kandang, Grey termasuk kucing yang sangat aktif dan jahil. Alhamdulillah Grey sehat sampai sekarang.

 

TB

Telon Besar mempunyai corak telon tapi taby, mukanya cantik banget. Badannya termasuk besar sama seperti Blek, dan Grey. TB diminta oleh teman kantor untuk dipelihara. Hanya saja sepertinya sekarang sudah hilang.

 

TJ

Telon Junior beda dengan TB. Dia tidak memiliki corak taby. Jadi berwarna telon tapi garis-garis. Badannya tidak sebesar kakak-kakaknya. Dia adalah kucing yang paling penakut diantara semuanya. Sayangnya TJ sering terkena jamur di kulitnya. Dikasih obat dari dokter, sembuh sebentar lalu muncul lagi. Saya belum berhasil menyembuhkan jamurnya hingga tuntas. TJ juga tak kalah cantik dari TB, dan masih sehat sampai sekarang

 

El

Meskipun Ebe ada gen Bengal tapi dari semua anak-anaknya hanya El saja yang memiliki corak sedikit Bengal. Jika dilihat sekilas memang El yang paling cantik. Hal itu membuat teman ayahnya asllan ingin memeliharanya. Dan kami setujui setelah El bisa makan sendiri. Jadi tidak banyak cerita tentang El.

 

Ed

Ed adalah anak bungsu Ebe dengan tingkah polah yang paling tengil dan paling jahil. Badannya sama seperti TJ, tidak sebesar yang lain tapi nyalinya besar. Ed sudah steril yang membuat dia manja meskipun tengil dan jahil. Sayangnya Ed mati tidak lama setelah Blek dengan penyakit yang sama. Yaitu kutu di bagian punggungnya.

 

Dari keenam anak Ebe, yang masih sehat dan masih bertahan hingga sekarang adalah Grey dan TJ. Sifat mereka sejak kecil tidak berubah sampai sekarang. Grey yang super manja ketika di kandang namun aktif dan jahil ketika di luar kandang. TJ yang masih penakut baik di dalam maupun di luar kandang.

 

Sehat-sehat ya, kalian semua…