Monday 19 November 2018

Bakso Klenger, Ratu sari Yogyakarta


Ketika sedang liburan ke Jogja seperti sekarang, pasti yang kami cari adalah tempat wisata dan kulinernya. Nah Bulan Mei 2018 ini, salah satu kuliner tujuan kami adalah bakso klenger.

Sebenarnya ayah yang ingin mencoba sebesar apa ukuran bakso klenger itu. Karena orang rumah enggak ada yang tau di mana lokasinya maka bertanyalah saya kepada mbah google. Ketemulah bakso klenger yang terkenal sejak tahun 2011 yaitu Bakso Klenger Ratu Sari.

Lokasi outletnya ada di Jl. Wahid Hasyim 296 Depok Sleman. Pada tanggal 1 Mei 2018 saya, ayah dan Asllan segera meluncur dan siap untuk menyantap bakso yang dibilang heboh ini. Tapi apa daya, ketika sampai di outletnya, ternyata tutup karena sedang direnovasi. Sedihhh deh…

Eh, ada sebuah pengumuman yang ditempel di dinding, tuh. Ternyata sambil nunggu renovasi selesai, bakso tetep buka di outlet kedua yang beralamat di Jl. Perumnas, Mundu Saren Caturtunggal Depok Sleman. Langsung deh cussss ke sana…

Alhamdulillah sampai di lokasi belum terlalu ramai. Kami bisa memilih meja yang kami suka. Wah, ternyata masing-masing meja punya keunikan sendiri-sendiri yang instagramable. Ada yang bernuansa ruang keluarga tempoe doeloe, gebyog, lesehan, tema sepeda kuno, sampai dengan becak yang digunakan sebagai kursi. Unik dan eye catching banget, kan?

Asllan dan ayah pilih kursi yang lesehan dengan pertimbangan Asllan bisa nyaman untuk makan sendiri. Salah seorang pelayanpun datang menghantarkan menu yang dikemas dalam sebuah telenan kayu yang unik.

Menu yang tersedia adalah bermacam-macam bakso. Mulai bakso campur seharga Rp. 15.000,-/porsi hingga menu andalan yaitu bakso klenger. Bakso klenger juga tersedia dalam berbagai ukuran mulai 1 kg hingga pesanan khusus (5-50 kg). kebayang dong, sebesar apa baksonya?

Kami memesan bakso klenger ukuran 1 kg. Untuk mi dan sayuran akan disesuaikan dengan jumlah orang yang datang. Dannnn….gratis, lho…

Ketika bakso 1 kg ini datang, betapa terpananya kami bertiga melihat ukuran si bakso. Bahkan piranti perang alias alat makan yang disiapkan juga berukuran super. Nah, si bakso 1 kg ini berisi dua telur ayam utuh dan daging tetelannya.

Awalnya saya dan ayah khawatir jika rasanya biasa saja karena mengandalkan ukurannya. Tapi ternyata kami salah. Mulai dari kuah hingga bakso semua mempunyai rasa yang mantappp…Asllan juga menyantapnya dengan lahap.

Untuk membantu pengunjung memperkirakan ukuran masing-masing bakso, di sana telah tersedia replika bakso masing-masing ukuran. Nah, replika inilah yang paling laris dijadikan spot foto.

Sepertinya bakso klenger ini menjadi kuliner favorit di Jogja. Semakin lama pengunjung semakin banyak dan datang silih berganti. Dan alangkah beruntungnya kami datang sebelum jam ramai sehingga bisa memilih meja yang disukai. Ketika itu kami sampai di outlet sekitar pukul 09.20 WIB.

Saya dan ayah menyimpulkan outlet bakso klenger 2 ini menonjolkan sisi Jawa yang kental. Semua ornamennya menunjukkan hal itu. Mulai dari telepon kuno, sepeda kuno, kap lampu bentuk sarang burung, pintu kamar mandi, dan mushola yang terletak di rumah panggung kayu menjadikan tampilannya klasik.

Pengunjung yang membawa mobil tidak perlu pusing mencari tempat parkir. Lahan parkirnya luas, kok. hanya saja agak panas karena pohon peneduhnya belum besar.
Nah, bagaimana kabar bakso 1 kg pesanan kami? Tentu saja kami bertiga enggak bisa menghabiskannya. Tapi enggak usah khawatir, sisa bakso bisa dibawa pulang, kok.

Ada satu hal unik yang ada di sini. Yaitu ketika membayar di kasir, petugas kasir akan selalu menanyakan “sudah klenger?”