Monday 22 August 2022

Cerita Tentang Anak Ebe Generasi Kedua

   


Ketika mendapatkan berita ini, sebenarnya saya bimbang harus senang atau sedih. Bermula ketika perut Ebe terlihat semakin membesar. Saya tidak berfikir bahwa Ebe hamil, justru yang ditakutkan adalah Ebe kambuh gangguan saluran kencingnya.

    Akhirnya untuk memastikan kondisi Ebe, saya membawanya ke dokter. Menurut dokter, kandung kemih Ebe normal tidak ada penumpukan cairan/urine di dalamnya. Dokter curiga bahwa Ebe hamil. Kemudian dilakukan USG kepada Ebe. Dan ternyata benar, Ebe hamil. Yang terlihat ada 4 kepala bayi kucing di dalam perut Ebe dengan HPL (Hari Perkiraan Lahir) antara tanggal 20 - 23 Juli 2022.

    Disitulah saya bimbang. Karena yang diharapkan untuk hamil adalah Muti yang kawin dengan Bajo, tapi ternyata malah Ebe yang hamil dengan janin paling sedikit 4 ekor di dalam perutnya. Yang membuat agak senang adalah ingat bahwa pernah melepas Ebe dan Miko selama setengah hari. Padahal mereka belum ada yang steril. Jadi kalopun Ebe hamil berarti anaknya Miko. Semoga hasilnya ganteng dan cantik.

    Akhirnya pada tanggal 26 Juli 2022, pukul 03.00 WIB (dini hari) Ebe melahirkan 6 ekor anaknya (sama seperti lahiran generasi Grey dkk yang berjumlah 6 ekor). Kali ini Ebe melahirkan 3 ekor berwarna putih solid (sama seperti Miko), satu ekor cokelat seperti Ebe, satu ekor berwarna putih orange, dan satu ekor berwarna hitam putih. Hanya saja satu ekor berwarna putih ditemukan mati di atas kandang Big dan satu ekor berwarna cokelat ditemukan mati di bawah kandang Grey. Tinggal empat ekor anak Ebe yang terselamatkan. Kondisinya masih merah, mata belum terbuka, telinga dan jari jari kaki yang masih merah.

    Sayangnya pada tanggal 27 Juli 2022 pagi, salah satu anak Ebe yang berwarna putih mati. Sehingga anak Ebe tinggal 3 ekor saja. Anak yang berwarna putih solid diberi nama Kukut, Yang orange putih dinamai Orput, dan yang hitam putih kita panggil dengan Ucel. Pada siang harinya Ebe memindahkan anaknya ke bawah kandangnya TJ. Saat ini kondisi anak – anak Ebe sudah tumbuh bulu di bagian telinganya meskipun tinggi telinga masih di bawah kepala.

Makin hari trio anak Ebe generasi kedua terlihat semakin gendut. Perutnya terlihat berisi dan sering menyusu ke Ebe. Sayangnya hal itu hanya berlangsung beberapa hari saja. Pada tanggal 29 Juli 2022, Kukut ditemukan mati di bawah kandang Big dengan kondisi kaki kanan belakang hilang. Saya katakan hilang karena terlihat patah/pothel namun tidak ditemukan bekas potongan kakinya. Entahlah ada dimana potongan kaki itu. Apakah dimakan sendiri oleh Ebe?

    Setelah Kukut mati, hari berikutnya yaitu Sabtu, 30 juli 2022 Ucel mulai terlihat lemas dengan nafas yang makin jarang. Dan benar saja, satu jam setelah melihat kondisinya, Ucel ditemukan mati. Memang sejak kematian Kukut, Ebe terlihat mulai malas mendekati Ucel. Bahkan ketika Ucel didekatkan dengan tujuan agar menyusu ke Ebe, namun Ebe membiarkannya. Hanya Orput yang masih disusuinya.

    Keesokan harinya (Minggu, 31 Juli 2022) kondisi Orput sama seperti Ucel. Sudah terlihat lemas dengan nafas yang mulai melemah. Ebe juga seakan tidak mau menyusuinya lagi. Dan benar saja, Orput mati tak lama kemudian.

Jadilah tidak ada anak Ebe generasi kedua yang bisa hidup. Semuanya mati satu per satu. Sudah saya ikhlaskan semuanya. Yang penting Ebe sehat dan tidak terlalu stress mencari anak-anaknya. 

Monday 1 August 2022

Bajo, Bengal Untuk Temannya Muti

 


    Setelah Muti hadir di rumah, rasa tidak percaya bahwa bisa hadir seekor kucing Bengal di rumah masih terus saja bersemayam di hati. Bangga dan bahagia pastinya. Tak henti-hentinya bersyukur atas nikmat Allah tersebut. Jalan yang ditunjukkanpun sungguh tidak terduga sama sekali.

    Ternyata tidak berhenti sampai di situ saja. Dua hari setelah Muti sampai di rumah, datanglah seekor kucing Bengal Jantan pada tanggal 15 April 2021. Dengan DOB 26 Januari 2021 dan berwarna spotted silver bernama Bajo. Alhamdulillah ya Allah… sungguh tidak menyangka sama sekali, ada sepasang kucing Bengal dengan warna yang berbeda ada di rumah kami.

    Sama seperti akan mengambil Muti di stasiun, kali ini Bajo sampai di Madiun pada malam hari selepas isya menggunakan ekspedisi KALOG. Bajo telah melakukan perjalanan dari Sidoarjo ke Madiun. Sebenarnya lebih dekat daripada Muti, namun menunggu jadwal kereta yang mengangkutnya, sehingga baru pada malam hari Bajo sampai di Madiun.

    Sempat khawatir karena suara Bajo tidak sekuat dan tidak sekencang Muti. Setelah selesai mengurus administrasi, Bajo langsung kami bawa pulang dan langsung dikeluarkan dari keranjang plastik (bentuknya seperti tempat buah di kios buah). Tidak seperti Muti yang langsung aktif berlarian, Bajo terlihat agak sedikit bingung dan lemas. Namun setelah minum, Bajo mulai mengeksplore tempat barunya.

    Meskipun sama-sama ras Bengal, namun Bajo beda karakter dengan Muti. Bajo lebih pendiam dan lebih manja. Tidak seagresif Muti dan tidak selincah Muti. Bajo memiliki badan yang sedikit gemuk, tidak seperti Muti yang gilig. Bajo ini setiap hari harus digendong dan dielus-elus baru bisa tidur dengan pulas. Sungguh menggemaskan memiliki kucing Bengal yang manja seperti Bajo.

    Sehat – sehat terus ya, Bajo. Kamu sungguh sangat berarti dan menjadi salah satu anugerah terindah bagi Bunda.

    Ig tentang Bajo ada di @mubaandthebengals