Friday 10 January 2014

DETIK – DETIK “KEMERDEKAAN” (31 Oktober 2012)

Sebenarnya sudah sejak semalam aku merasakan kontraksi bahkan semalam pukul 21.00 WIB (30 Oktober 2012). Saat aku buang air kecil, darah segar sudah ada di pembalut yang aku pakai. Aku menunggu telfon rutin dari suami yang rencananya akan membahas kepulangannya besok pagi ke jogja untuk mendampingi persalinanku melahirkan buah cinta kami sekaligus membahas kapan sebaiknya aku berangkat ke rumah sakit mengingat aku juga telah mengalami flek sejak 5 hari yang lalu. Meski darah telah keluar namun aku masih bisa menahan sakitnya kontraksi yang terjadi, karena saat itu kontraksi yang kualami masih sama seperti aku mendapat haid tiap bulannya. Pinggang belakang yang pegal tiap 5 menit masih bisa hilang ketika kugunakan untuk berjalan atau duduk. Memang sebelumnya aku telah sharing dengan teman2 yang sudah melahirkan terlebih dahulu. Ternyata fase pembukaan 1 sd. 5 itu berjalan lama. Bahkan jika kita berangkat ke rumah bersalin dan masih pembukaan 1 biasanya kita masih diperbolehkan pulang. Mengingat cerita tersebut aku berniat untuk berangkat ke rumah sakit besok pagi saat matahari sudah nongol (31 okt 2012), tapi dengan catatan tidak terjadi apa2 alias kondisiku baek2 aja. Dan untuk mengumpulkan tenaga, malam itu aku berusaha untuk tidur dan “ngomong” dengan anakku untuk bisa lahir setelah ayahnya nyampe jogja jadi bisa ditungguin ayahnya...hehehe...J
Pukul 03.00 aku krasa ingin buang air kecil, n jam segitu adalah kebiasaan ortuku untuk sholat malam. Segera saja aku memberitahu tentang kondisiku tak lupa aku meyakinkan beliau bahwa aku masih kuat untuk menahan sakitnya kontraksi.
Hemmm...semakin lama kontraksi itu memang semakin sakit, dan mungkin inilah saatnya aku berangkat ke Rumah Sakit. Untung saja perlengkapan melahirkan sudah kupersiapkan dalam satu tas khusus sejak beberapa waktu lalu, jadi sekarang tinggal bawa aja dehhh...C CC. Pukul 07.00 WIB aku berangkat dari rumah bersama ortuku dan om (suamiku masih dalam perjalanan ke Bandara Pangkalan Bun). Pukul 07.15 WIB sampailah aku di RS. Bakti Ibu Golo dan langsung masuk kamar bersalin untuk dilakukan pemeriksaan dalam. Pukul 07.25 WIB diketahui bahwa aku sudah bukaan 5...!!! Heemm,,,masih ada waktu buat makan neh, sebagai persiapan tenaga nantinya. Dan akhirnya aku makan soto di dalam kamar bersalin...J J. Suamiku langsung kuberitahu bahwa aku sudah bukaan 5, dan pasrah kalau anak kami lahir sebelum ayahnya sampai di RS, yang penting kelahiran bisa berjalan normal, mudah dan lancar. Namun diam-diam aku “berkoordinasi” dengan anakku agar bisa lahir setelah ayahnya nyampai di RS...hehehe..J JJ
Kontraksi semakin menghebat neh...!!! dan kali ini aku sudah mengatakan bahwa ini “sakit banget”...!!! Pukul 10.05 dilakukan pemeriksaan dalam lagi dan aku sudah bukaan 8...!!! sejak itu pula sakitnya semakin banget...bangeeet...bangeettt...perawat yang jaga memperkirakan aku melahirkan sekitar pukul 12 siang ini. Wah...jam segitu suamiku baru landing di Solo neh..bisa saja aku melahirkan lebih cepat dari perkiraan perawat kan? Ya sudahlah aku ikhlaskan saja kalau anakku lahir sebelum ayahnya nyampe RS.
Sakit kontraksi yang semakin menghebat membuat aku serasa ingin mengejan. Namun hal itu dilarang dilakukan karena akan menjadikan jalan lahir bengkak dan bisa saja menghambat proses persalinan itu sendiri....haduhhh...nahannya itu lho yang susah banget...!!! Pukul 11.15 aku diperiksa lagi dan Alhamdulillah aku sudah bukaan sempurna alias bukaan 10. Segera saja dokterkku (Prof. Anwar) dikabari. Pukul 11.30 Prof Anwar masuk ruang bersalin dan segera dimulailah proses persalinanku. Pukul 11.40 anakku lahir dengan normal meski ada sedikit vakum karena kepalanya masih jauh sedangkan aku sudah bukaan sempurna. Hal itu terjadi karena tali pusarnya pendek sehingga terjadi tarik menarik antara bayi dan tali pusar. Anakku berjenis kelamin laki – laki dengan berat 3,4kg, panjang 48cm, dan lingkar kepala 33 cm. Hebohnya lagi pada saat anakku lahir yang nungguin Cuma ibuku dan kakak iparku, sedangkan pakD anakku dan papaku sedang sholat Dhuhur. Jadi yang mengadzani anakku untuk pertama kali adalah ibuku alias utinya...
Setelah aku dibersihkan aku melakukan IMD dengan anakku. Dia ditidurkan di dadaku, tapi dia malah tertidur sambil bercerita sebelumnya. Eh, cerita disini maksudnya suara bayi yang ah..eh..oh..itu lho...BJ. Pada saat IMD itulah aku bisa menelfon suamiku yang sudah berada di dalam taxi untuk perjalanan dari bandara Solo menuju terminal Solo. Aku mengabarkan kalo anak kami sudah lahir n sekarang sedang IMD. Kuminta dia untuk mengadzani anaknya meski via telfon. Tak lama kemudian pakD n kakungnya datang n mengadzani juga. Tepat satu jam anakku tidur di dadaku dia mulai bangun n mencari putingku. Dia mengecup2 dadaku..tapi dia gak berhasil menemukanputingku. Lucunya justru tangannya yang meremas2 putingku..”hehehe...IMD kita berhasil sebagian ya Nak”
Pukul 14.00 WIB aku dipindahkan ke kamar perawatan yaitu kamar Kunti 2 dengan naek kursi roda. Setelah berganti pakaian aku diperbolehkan istirahat. Tepat pukul 15.00 WIB suamiku datang dan langsung menghampiriku. Kemudian dia melangkah ke ruang bayi untuk melihat, menggendong dan mengadzani anaknya.

Alhamdulillah lengkap sudah kebahagiaan keluarga kecil kami dengan lahirnya anak pertama kami yang bernama “ASLLAN VEDA TECTOLAEIS” yang berarti “anak ayah bunda yang berilmu pengetahuan dan bijaksana”. Malam ini Asllan sudah tidur di sampingku.. Terima kasih Ya Allah atas karunia dan anugrah yang telah Engkau berikan kepada kami. Bantu kami untuk tetap berada di jalan-Mu selama kami menjalani hidup ini. Jadikan anak kami menjadi anak yang sholeh, alim, hormat dan nurut sama ayah bundanya, berilmu pengetahuan dan bijaksana, pintar, jujur dan tanggung jawab. Amien...


No comments:

Post a Comment