Tuesday 24 January 2017

Parangtritis lagi

Pantai Parangtritis memang tak pernah lekang oleh waktu. Meskipun baru enam bulan yang lalu kami mengunjunginya namun pada liburan akhir tahun kali ini tetap menyempatkan waktu untuk ke sana lagi.
Tak berbeda jauh dari kunjungan sebelumnya. Hanya saja... Hey! Apa itu yang banyak bermunculan di awan? Semakin mendekat ke pantai barulah terlihat yang sebenarnya. Wah, ternyata ada paralayang yang titik mendaratnya di dekat pantai. Sepertinya titik mulainya ada di tebing sisi timur pantai.
Paralayang memang salah satu wahana yang menantang namun mengasyikkan. Bagi yang sudah mahir, boleh saja jika ingin ‘mengudara’ sendiri. Namun bagi pemula tidak perlu risau, ada pendamping yang bersedia untuk tandem. Biaya untuk satu kali ‘terbang’ dipatok seharga Rp. 300.000,-
Selain paralayang terdapat pula permainan ATV yang digemari pengunjung. Ada dua macam ATV yaitu besar dan kecil dengan harga sewa yang berbeda. Untuk menyewa ATV besar harus merogoh kantong sebesar Rp. 100.000,- sedangkan untuk ATV kecil seharga RP. 50.000,-. Lama waktu penyewaan adalah 20 menit baik untuk ATV besar dan kecil.
Kuda dan bendi juga tak kalah menarik. Jika dua permainan sebelumnya bisa memacu adrenalin maka saatnya cooling down dengan naik kuda atau bendi. Harga sewa kuda dan bendi sama yaitu Rp. 30.000,- untuk satu kali putaran dan Rp. 100.000,- untuk satu paket. Satu kali putaran itu berawal dari posisi pertama bendi kemudian berjalan sekitar 200-300 meter kemudian berbalik ke posisi awal. Rute satu paket tentu saja lebih jauh dan lebih puas daripada rute satu putaran.
Ke pantai belum sah rasanya kalau belum bermain dengan ombaknya. Begitu juga dengan Asllan yang minta mendekat ke arah pantai. Meski pada awalnya dia masih terlihat takut bahkan menangis jika ada ombak datang, namun akhirnya mau untuk menceburkan diri ke ombak. Tak lupa untuk bermain pasir basah kesukaannya. Kali ini asllan dan ayah berlomba membuat sumur yang langsung menghilang ketika dipenuhi ombak.
Kali ini wahana permainan yang Asllan coba adalah ATV dan bendi. Tentu saja selalu kami dampingi dalam pelaksanaannya. Ketika naik ATV didampingi Ayah, namun ketika naik bendi tentu saja bersama saya dan ayahnya. Asllan memang belum pernah naik ATV maka kami putuskan untuk menyewa yang kecil. Masih harus penyesuaian dulu. Mimik muka asllan bercampur senang namun tegang. Tidak sampai lima belas menit asllan menyudahi permainan ini.
Lain halnya dengan bendi. Asllan terlihat sangat menikmatinya. Dia tertawa ketika orang kaget karena tidak menyangka ada bendi yang lewat. Begitu juga ketika bendi melewati ombak yang datang sehingga cipratan air lebih banyak yang mengenai kami.
Parangtritis memang menjadi idola pengunjung yang berlibur ke Yogyakarta. Terbukti dengan penuhnya tempat parkir dan banyaknya pengunjung yang memadati bibir pantai serta wahana permainan yang ada.


No comments:

Post a Comment