Thursday 12 January 2017

Jalan-Jalan Bersama Macyto

Rutinitas hari Jumat pagi di kantor adalah senam. Namun pada awal Desember 2016 senam ditiadakan. Wah, ada apa ya? Sebagai gantinya akan ada acara keliling kota bersama Macyto. Apa sih macyto itu? Saya sebagai pendatang di kota Malang ini tidak tahu apa atau siapakah Macyto.
Didorong oleh rasa penasaran saya mengikuti kegiatan tersebut. Kami para karyawati berkumpul di depan pintu gerbang kantor. Tak berapa lama datanglah sebuah bus yang tidak pernah saya lihat sebelumnya.
Bus tersebut semacam bus tingkat, namun dengan atap terbuka pada lantai dua. Dengan cat warna hijau daun dan model yang sedikit antik membuat bus ini terlihat berbeda di tengah keramaian jalan raya. Ternyata inilah Macyto!.
Macyto bisa dibilang sebagai salah satu angkutan wisata di kota Malang. Macyto  merupakan singkatan dari Malang City Tour. Jadi macyto ini memang digunakan untuk keliling kota Malang.
Wah, sepertinya asyik jika bisa melihat keramaian kota Malang dari atas. Saya langsung menuju kursi di lantai dua. Panas memang, tapi tidak menyurutkan niat dan semangat untuk tetap duduk di lantai dua. Saya dan beberapa teman yang memang berencana untuk duduk di atas sudah menyiapkan perbekalan kami. Ya, bekal berupa topi maupun kaca mata hitam untuk mengurangi rasa panas.
Macyto berjalan lambat, karena tujuannya agar penumpang bisa menikmati setiap jengkal dari perjalanan ini. Selain itu ada voice guide yang selalu menjelaskan dari tiap bangunan ataupun jalan yang dilalui. Hanya saja untuk penumpang di lantai atas penjelasan tersebut kurang bisa didengar dengan baik. Terutama saya yang dapat kursi di belakang. Saran untuk pihak Macyto, speaker bisa dipasang merata. Jadi semua penumpang bisa mendengarkan voice guide dengan jelas.
Rute perjalanan kami kali ini dimulai dari kantor yang terletak di Jalan Kawi. Bus berjalan ke arah Barat dan belok ke Utara menuju Jalan Ijen melewati Museum Brawijaya. Perjalanan lanjut lagi sampai di depan Politeknik Kesehatan kemudian berbalik arah menuju perpustakaan kota Malang yang di cat warna warni.
Setelah melewati perpustakaan kemudian berbelok ke kiri menuju Jl. Semeru di belakang Stadion Gajayana. Macyto berjalan terus hingga sampai di alun-alun tugu. Kami menunggu dengan tidak tenang. Apakah tour ini sudah selesai sampai di sini?
Ternyata perjalanan masih berlanjut hingga melewati Stasiun Malang belok kiri ke Jl. Trunojoyo. Di sebelah kiri terdapat taman untuk rakyat yang ramai pengunjung. Macyto kemudian belok kanan menuju Jl. Pattimura hingga pertigaan Rampal.
Dari pertigaan rampal belok kiri menuju Jl. Panglima Sudirman sambil menyisiri tepi lapangan Rampal yang sangat luas. Lapangan ini selain berfungsi sebagai tempat latihan kemiliteran juga sebagai RTH dan resapan air.
Perjalanan lanjut lagi melewati RS. Lavalette terus hingga sampai di RSIA Mardi Waloeja Rampal kemudian belok kiri ke JL. Raya Gempol Malang. Di Jalan ini terdapat RSU Syaiful Anwar yang terkenal.
Setelah melewati BRI cabang pembantu Basuki Rahmat Macyto belok kiri menuju Pertokoan Kayutangan dan Plaza Sarinah. Dari situ kemudian belok kiri menuju Ramayana dan belok kanan melewati alun-alun Kota Malang.
Kemudian belok kanan melewati kantor pos dan lanjut ke Jl. Kauman. Kemudian belok kiri sampai di Jl. Wahid Hasyim. Setelah itu belok kiri lagi melewati Jl. Ade Irma Suryani. Lalu belok kiri ke Jl. Gatot Subroto.
Perjalanan dilanjut sampai Jl. Trunojoyo. Di sisi sebelah kanan kita akan disuguhi Kampung Jodipan alias kampung warna warni dan sampailah di Stasiun Kota Malang. Kemudian belok kiri ke Jl. Kertanagara. Di depan mata sudah terlihat kembali alun – alun Tugu. Sampailah kita di Balaikota Malang dan Macyto berkahir di sini.
Menurut keterangan pemandu pada hari itu, Macyto melayani perjalanan untuk pribadi (bukan carter) pada hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 09.00-12.00 WIB. Khusus di Hari Minggu, Macyto beroperasi pada pukul 09.30-12.00 karena di salah satu jalan yang dilaluinya masih digunakan untuk Car Free day.
Jangan khawatir tentang biaya Macyto. Menikmati Malang dengan Macyto tidak dipungut biaya alias GRATIS. Macyto berangkat dari Tarekot (Taman Rekreasi Kota). Karena Macyto hanya berkapasitas 40 orang, calon penumpang harus antri terlebih dahulu untuk mendapatkan tiket. Antrian bisa dimulai sekitar pukul 07.00 WIB.
Bagi yang ingin naik Macyto secara berkelompok bisa carter jauh hari sebelumnya. Biasanya dengan membuat surat permohonan yang ditujukan ke Dinas Pariwisata Malang. Persetujuannya membutuhkan waktu sekitar dua hari. Perjalanan Macyto untuk carter dilayani setiap hari Senin-Jumat.

Beberapa catatan jika naik Macyto :
  1. Pemandangan lebih indah jika kita mendapat kursi di lantai dua. Namun jangan lupa untuk membawa topi atau kaca mata hitam karena pastinya akan lebih panas.
  2. Waspada terhadap kabel atau ranting pohon yang terlalu rendah. Untuk penumpang di lantai dua seringkali harus membungkukkan badan ketika melewati halangan tersebut.
  3. Rute rutin Macyto di hari Sabtu-Minggu berbeda dengan rute untuk carter.
  4. Antrian di hari Sabtu dan Minggu dimulai pukul 07.00 WIB karena begitu banyak peminat sedangkan kapasitas penumpang Macyto hanya 40 orang untuk tiap armada.
  5. Macyto terdiri dari dua armada. Bisa sekali jalan apabila penumpang carter lebih dari 40 orang.

Nah keliling Kota Malang tidak perlu mahal bukan? Cukup naik Macyto dan nikmati sensasi keliling kota Malang.


2 comments:

  1. kota malang emang banyak tempat wisata n unik ya... soal macyto aku baru denger malah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. sepertinya memang baru mulai ada sekitar tahun 2014 atau 2015 mbak. dicoba mbak...asyik lho...

      Delete