Tuesday 13 December 2016

PANTAI PARANGTRITIS (3 Juli 2016)

Yuhuuuu....kami sedang berada di Yogyakarta di rumah orang tua. Yup, setiap kali lebaran Idul Fitri kami selalu berkunjung ke rumah orang tua. Kali ini libur untuk lebaran lumayan panjang. Sehingga sebelum lebaran kami sudah tiba di Yogyakarta tercinta. Ke Yogyakarta tidak asyik kalau tidak mengunjungi obyek wisata yang sangat beragam di sana.
Hari ini kami beserta orang tua dan adikku mengunjungi Pantai Parangtritis. Pantai yang sudah sangat terkenal sejak saya kecil dahulu. Pantai yang sangat legendaris dan menjadi salah satu ikon kota Yogyakarta. Pantai yang tidak lekang oleh waktu. Pantai yang tidak tergantikan oleh pantai baru yang semakin banyak bermunculan.
Tiket masuk Pantai Parangtritis sangat terjangkau sekali yaitu cukup lima ribu rupiah saja per orang. Mobil bisa masuk sampai dengan lokasi parkir yang sudah disediakan. Namun jangan kaget jika tarif parkir mobil ternyata lebih mahal daripada tiket masuk Pantai Parangtritis yaitu sepuluh ribu rupiah. Sudah banyak perubahan di Pantai ini dibandingkan ketika saya kecil dahulu. Saat ini ada kolam renang air tawar untuk anak - anak dengan segala permainan di awal pintu masuk setelah parkir. Selepas kolam renang tersebut terdapat pula ATV yang siap disewa jika ingn mengelilingi pantai. Selain itu jika Anda hanya ingin bersantai sambil memandang lautan lepas tersedia juga payung besar beserta tikarnya dengan harga sewa sebesar Rp. 25.000,-/2 jam. 
Salah satu fasilitas baru yang ramai dikunjungi adalah tulisan “Pantai Parangtritis” yang bisa digunakan sebagai latar belakang fotografi dan menjadi bukti bahwa Anda pernah berada di sana. Selain ada penambahan fasilitas tentu saja masih ada fasilitas yang memang sudah sejak lama ada di Pantai ini. Apalagi kalau bukan penjual baju ganti, kios makanan & penginapan di sepanjang jalan sejak tempat parkir hingga ke batas kolam renang anak – anak serta adanya tugu utama Pantai Parangtristis. Eits...tidak ketinggalan juga favorit saya yaitu kuda dan bendi. Sayangnya Asllan belum berani menaikinya.
Bagi Asllan anakku, mengunjungi pantai merupakan pengalaman pertama baginya. Awalnya yang membuatnya senang adalah dia bisa bermain pasir sepuasnya. Sampai berguling – guling. Duh, melihatnya tertawa lepas itu membuat saya juga ikut bahagia. Kemudian perlahan kami kenalkan Asllan kepada ombak. Asllan terlihat senang ketika ombak mengenai kakinya. Namun begitu ombak kembali ke laut, Asllan terlihat takut karena seperti akan terjatuh. Dia selalu minta dipegangin. Setelah terbiasa, dia malah asyik dengan menceburkan badannya ke ombak kecil. Sudah saat puas dan tidak takut lagi. Ditambah dengan pasir basah yang dia mainkan. Semakin puaslah dia bermain – main di pantai.

Alhamdulillah kalau Asllan senang, Ayah dan Bunda juga ikut senang Nak...sehat terus ya Nak, kita lanjutkan traveling kita pada liburan yang akan datang.



No comments:

Post a Comment